SMK Negeri 2 Subang Gelar Teknologi Hortikultura

SMK Negeri 2 Subang Gelar Teknologi Hortikultura
TEKNOLOGI: Kegiatan gelar Teknologi Hortikultura dan Transfer Pengetahuan, Selasa (26/11) di Kampus SMK Negeri 2 Subang. YUSUP SUPARMAN/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Link and Match SMK Bidang Pertanian

SUBANG-VegIMPACT NL dan SMK Negeri 2 Subang bekerja sama dengan Yayasan Bina Tani Sejahtera, Sipindo Powered by SMARTseeds, dan IPB University mengadakan Gelar Teknologi Hortikultura dan Transfer Pengetahuan, Selasa (26/11) di Kampus SMK Negeri 2 Subang.

Kegiatan tersebut bertema Good Agricultural Practices sebagai Upaya Penguatan Program Link and Match SMK Bidang Pertanian. Kegiatan Expo ini didukung oleh PT East West Seed Indonesia (EWINDO), produsen benih sayuran tropis hibrida yang dipasarkan dengan merek Cap Panah Merah serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Kegiatan Expo Pertanian tersebut dilanjutkan tanggal 27 November 2019 dengan kegiatan ‘’Lomba Cinta Pertanian’’ dengan peserta siswa SMP se-Kabupaten Subang dan tanggal 28 November 2019 dengan “Open Expo dan Panen Raya” untuk masyarakat umum.

Baca Juga:Solidaritas Pengangguran Karawang Demo DisnakertransDPRD Karawang Minta Dinas Koperasi Bantu Pasarkan Batik Pare Sagedeng

Ketua Yayasan Bina Tani Sejahtera, Dr. Edwin S. Saragih mengatakan, dipilihnya SMK Negeri 2 Subang sebagai tempat acara didasarkan pada pertimbangan upaya untuk mengkolaborasikan program yang ada guna mensukseskan pengembangan sektor pertanian melalui penyediaan SDM unggul.

”SMK Negeri 2 Subang merupakan sekolah yang ditunjuk oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai pilot project revitalisasi SMK Pertanian kerja sama Indonesia – Belanda. Sebagai SMK model untuk bidang pertania pada kerjasama bilateral tersebut, SMK Negeri 2 Subang mendapat dukungan pemenuhan sarana dan prasarana, pelatihan guru, serta pengembangan kurikulum,” jelasnya.

Dia mengatakan, tema yang diambil mencerminkan kolaborasi berbagai pihak dalam upaya mengembangkan pendidikan kejuruan bidang pertanian yang selaras dengan kompetensi kebutuhan pengguna lulusan (link and match).

“Salah satunya melalui transfer pengetahuan praktek – praktek pertanian yang baik (Good Agricultural Practices) kepada para siswa; agar tercipta komitmen jangka panjang yang saling menguntungkan antara SMK dengan dunia usaha dan dunia industry,” jelasnya.

Kolaborasi konstruktif tersebut turut berperan dalam pengelolaan implementasi program revitalisasi SMK bidang pertanian kerjasama Indonesia dan Belanda melalui Direktorat Pembinaan SMK, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pelaksanaan program revitalisasi yang telah memasuki tahun kedua tersebut dikoordinasi oleh Project Management Office di IPB University dan Kementerian Pendidikan Kebudayaan.

0 Komentar