Target Penurunan Stunting Kota Depok Turun Bawah Angka Nasional

Target Penurunan Stunting Kota Depok Turun Bawah Angka Nasional
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES-Analisis Kebijakan Ahli Muda Koordinator KB pada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok Intan Yustiawati, S.KM mengenalkan tupoksi yang ditangani DP3AP2KB Kota Depok. Diantaranya mulai dari penanganan soal perempuan, anak, pasangan masa usia subur dan lansia.

Selain itu, DP3AP2KB juga menerima laporan kasus KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga). Selain itu DP3AP2KB juga menyediakan pelayanan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) yang diperuntukan bagi anak yang tidak mau belajar karena kecanduan gadget.

“Misalnya ada anaknya yang tidak mau belajar karena kecanduan gadget maka ibu bisa datang konsultasi ke Puspaga,” ujarnya

Baca Juga:Begini 4 Langkah Pencegahan Stunting Sejak Dini Menurut BKKBNNurhayati Minta Orang Tua Perhatikan Penggunaan Gadget pada Anak

Intan menambahkan, untuk target penanganan stunting, Kota Depok di bawah angka Nasional yaitu 12 persen.

“Kota Depok saat ini sudah di bawah target dari Nasional, di mana target Nasional adalah menurunkan stunting sampai 14 persen. Sementara Kota Depok saat ini angka stunting 12 persen,” ujar Intan.

Intan pun mengapresiasi kampanye penurunan stunting ini tepat dilakukan di wilayah Kecamatan Sawangan. Hal itu lantaran angka prevelansi stunting di sawangan saat ini tinggi di Kota Depok.

Intan menambahkan terkait ketahanan keluarga yang saat ini banyak menyasar isu remaja diantaranya, kecanduan gadget, penyalahgunaan narkoba hingga LGBT pada remaja.

“Oleh karena itu, kita harus waspada dan menjaga remaja kita mulai saat ini. Jika ada kasus pada isu-isu di atas terutama misalnya kasus sodomi pada anak-anak atau remaja maka perlu dilaporkan ke PKDRT atau kepolisian, agar baik pelaku maupun korban bisa diterapi dan tidak menularkan kepada orang lain,” pesan Intan.

Intan juga menginformasikan bahwa angka perceraian di Kota Depok mulai turun dari angka 3.300 pada tahun 2022, turun menjadi 2.800 di tahun 2023.

“Semoga tahun 2024 ini angka perceraian di Kota Depok menurun lagi dengan usaha optimal. DP3AP2KB Kota Depok mendorong masyarakat menerapkan 8 Fungsi keluarga,” ujar Intan.

Baca Juga:Putih Sari Ingin Karawang Jadi Pilot Project Percepatan Penurunan StuntingWenny Haryanto Ajak Warga Kota Depok Optimalkan Bonus Demografi Melalui Pencegahan Stunting Sejak Dini

Sementara, Anggota Komisi IX DPR RI, Wenny Haryanto tetap konsisten meminta masyarakat agar bisa mengoptimalkan bonus Demografi melalui pencegahan stunting sejak dini.

0 Komentar