Warga Desa Tanjungwangi dan Pemda Subang Belajar Saemaul Undong di Korea Selatan

Warga Desa Tanjungwangi dan Pemda Subang Belajar Saemaul Undong di Korea Selatan
BELAJAR: Warga Desa Tanjungwangi dan Pemerintah Daerah Subang Belajar Saemaul Undong di Korea Selatan. YUSUP SUPARMAN/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Kembangkan Program Bank Sampah dan Pembuatan Rumah Produksi Pakan Ikan

Provinsi Gyeongsangbuk-do, Korea Selatan melalui Saemaul Globalization Foundation rutin menyelenggarakan pelatihan saemaul undong di Korea Selatan. Kabupaten Subang, Jawa Barat yang memiliki hubungan sister city dengan Kota Gimcheon, Gyeongsangbuk-do Korea Selatan pada tahun ini berkesempatan untuk mengirimkan perwakilan warga desa dan ASN di dinas Kabupaten Subang.

LAPORAN: YUSUP SUPARMAN, Subang

Sebanyak 24 perwakilan yang terdiri dari Warga Desa Tanjungwangi, yang menjadi lokasi pelaksanaan Program Pembangunan Desa Percontohan Saemaul, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas Perikanan Kabupaten Subang bertolak ke Korea Selatan untuk mengikuti pelatihan di Hwarang Village, Kota Gyeongju, Gyeongsangbuk-do sejak tanggal 8 Juni dan dijadwalkan kembali ke Indonesia pada 19 Juni 2019.

Peserta diberi pengetahuan terkait kegiatan pemberdayaan masyarakat dan Saemaul Undong atau gerakan Desa Baru, yang dilaksanakan di Korea Selatan sekitar tahun 1970-an. Kini, menjadi salah satu faktor keberhasilan Korea Selatan dalam mengubah keadaan negaranya dari negara miskin menjadi negara maju seperti sekarang.

Baca Juga:Objek Wisata Wajib Kerja Sama dengan AsuransiDemi Anak, Bupati Anne Antar Daftar Sekolah

Acara pelatihan dibuka pada tanggal 10 Juni 2019 oleh Presiden Direktur Saemaul Globalization Foundation. Mr. Chang Dong Hee berpesan agar pengetahuan yang diperoleh selama pelatihan bisa bermanfaat bagi para peserta untuk mengembangkan kegiatan pemberdayaan masyarakat di wilayahnya.

Sebelum pelatihan dimulai, peserta diajak mendalami cara bermusyawarah atau diskusi untuk menyelesaikan permasalahan di desa. Selama kurang lebih 10 hari, peserta diajak untuk mengenal lebih dekat Saemaul Undong serta teknis pelaksanaan program usaha bersama di desa. “Lewat program Saemaul Undong, pemerintah dulunya memberikan stimulan bantuan pembangunan desa berupa semen 300 sak yang kemudian oleh desa digunakan untuk membangun fasilitas umum,” terangnya.

Dahulu tokoh Saemaul Undong pun mengalami banyak kesulitan untuk menggerakkan masyarakat, namun karena kegigihan mereka pembangunan di desanya bisa terwujud. Salah satu faktor keberhasilan Saemaul undong adalah program ini menekankan semangat berkompetisi antar desa dalam pembangunan. Semangat berkompetisi dalam hal positif ini layak ditiru oleh bangsa Indonesia.

“Lewat program Pembangunan Desa Percontohan Saemaul, saat ini Saemaul Globalization Foundation bersama Desa Tanjungwangi dan Pemerintah Kabupaten Subang tengah mengembangkan program bank sampah dan pembuatan rumah produksi pakan ikan,” ungkapnya.

0 Komentar