Baca Novel Horor Teror Nek Ipah

Baca Novel Horor Teror Nek Ipah
Baca Novel Horor Teror Nek Ipah
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES- Seminggu terakhir ini, aku mengalami mimpi berulang yang selalu kubangun setiap pukul tiga pagi. Mimpi yang awalnya terlihat biasa aja. Namun … lambat laun berubah menjadi menyeramkan.

“Mimpi apa emangnya?” Ibu sewaktu-waktu setelah tanya sholat subuh.

“Mimpi tentang rumah pertama dulu, Bu.” Rumah yang merupakan tempat aku dilahirkan.

“Kaya gimana mimpinya?” tanya Ibu lagi.

“Aku berdiri…,” ucapku mulai bercerita.

Mimpi itu selalu diawali dengan aku yang berdiri di sebuah geng. Gang yang sangat kukenal, menuju rumah pertama.
Kemudian, saya berjalan perlahan, masuk ke dalam gang. Dari kejauhan terlihat ada kain putih yang tergeletak di tengah gang. Semakin mendekat, semakin terlihat jelas. Kain itu menutupi sesuatu yang berbentuk seperti manusia. Langkahku terhenti, saat bisa memastikan kalau itu benar-benar jenazah manusia.

Baca Juga:Tondemo Skill de Isekai Hourou Meshi Episode 12 GratisIntip 5 Cara Terbaru Mendapatkan Uang 2023

Pemandangan semakin mengerikan ketika melihat jauh ke depan. Ternyata, bukan hanya satu, tapi ada banyak jenazah bergelimpangan. Lengkap dengan kain putih yang menutupinya.

Baca Novel Horor Teror Nek Ipah

“Pertanda apa ya, Bu?” tanyaku.

“Ya… ibu juga gak tau, Dan,” balas Ibu.

“Mungkin ada yang kangen di sana,” sambung Ibu.

“Hmm… siapa, ya?”

“Coba kamu inget-inget lagi siapa.”

“Seingetku ada yang berdiri di samping rumah. Badannya bungkuk dan pake tongkat. Masa sih dia, Bu? Kan itu dah 20an tahun lalu.”

“Ya bisa jadi dia.”

“Ah, Ibu! Masa dikangenin dia.”

“Kenapa gak coba dibikin ceritanya aja? Siapa tau nanti gak mimpi aneh-aneh lagi,”

“Aku gak inget semuanya.”

“Nanti ibu bantu.”

“Terus kalau dia datang gimana?”

“Udah gede, masa takut sih.”

Aku pun kembali ke kamar. Membuka laci lemari. Lalu, ambil sebuah album foto, berisi foto-foto di rumah pertama. Bukan rumahnya yang ingin disaksikan, melainkan lingkungannya serta orang-orang yang tinggal di sana. Sebuah lingkungan terbaik yang pernah kutinggali.

Aku bangkit, duduk di kursi yang menghadap laptop. Mulai, menulis cerita ini. Sebuah cerita yang terjadi di tahun 1995.

Baca Novel Horor Teror Nek Ipah

*

*

Namaku, Dani.

0 Komentar