Berkaca pada Genosida Srebrenica

Berkaca pada Genosida Srebrenica
0 Komentar

Oleh : Yanyan Supiyanti, A.Md
Pendidik Generasi Khoiru Ummah, Member AMK

Pembantaian yang terjadi di Srebrenica tahun 1995 silam jadi sejarah kelam yang melingkupi Eropa. Ribuan warga muslim Bosnia menjadi korban dari peristiwa itu. Kota Srebrenica di kawasan Bosnia dari Herzegovina menjadi saksi bisu terjadinya pembantaian ribuan warga muslim Bosnia pada tahun 1995 silam. Peristiwa pembantaian itu disebut sebagai salah satu upaya genosida yang pernah terjadi di Eropa.

Srebrenica adalah wilayah yang porak poranda akibat ulah Tentara Serbia dan Tentara Rakyat Yugoslavia (JNA). Aksi Tentara Serbia tersebut membuat warga di kawasan yang dikendalikannya mengalami kelaparan massal. Hal itu terjadi karena Tentara Serbia menutup akses bantuan dari sejumlah lembaga humanitarian untuk para warga di kawasan tersebut.

Baca Juga:TNI dan Sekolah Sudah, Desa Kapan?Tekan Angka Kecelakaan, Unit Lantas Polsek Pamanukan Pasang Rambu Peringatan

Berdasarkan laporan ICTY, upaya pembantaian tersebut mulai dilakukan pada tanggal 11 Juli 1995 dengan memisahkan laki-laki berumur 12-27 tahun dari para perempuan, orang tua, dan sanak keluarga lainnya. Pembunuhan pertama pun diketahui terjadi di sebuah gudang dekat desa Kravica hingga kemudian menjalar ke desa-desa lainnya.

Tak hanya pembunuhan, peristiwa kelam tersebut juga tak luput dari kasus pemerkosaan yang dialami oleh sejumlah korban selamat maupun yang telah tewas akibat pembantaian sadis tersebut. Berdasar pada Daftar Awal Orang-Orang yang Hilang atau Dibunuh di Srebrenica yang disusun oleh Komisi Orang Hilang Federal Bosnia sedikitnya 8.373 jiwa menjadi korban dalam peristiwa tersebut. (news.detik.com, 10/7/2020)

Komentar Politik :

Berkaca pada tragedi Srebrenica, umat muslim butuh pelindung dan penjaga agama, kehormatan, darah serta harta mereka. Yakni khilafah sang raa’in (pengurus) dan junnah (perisai) umat.

“Sungguh Imam (Khalifah) itu laksana perisai. Kaum muslim akan berperang dan berlindung di belakang dia.” (HR. Bukhari dan Muslim).

“Imam (Khalifah) itu pengurus rakyat dan hanya dia yang bertanggung jawab atas rakyatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Akar dari tragedi demi tragedi yang dialami umat muslim adalah karena diterapkannya sistem kapitalisme dengan asasnya sekularisme (pemisahan agama dari kehidupan) serta disekat-sekatnya negeri-negeri muslim dengan dalih nasionalisme. Umat muslim yang banyak, akan tetapi bak buih di lautan.

0 Komentar