Debat Soal Suara PSI, Perdebatan antara Anies Baswedan dan Sigit Widodo Jubir PSI

Sigit Widodo
Debat Soal Suara PSI, Perdebatan antara Anies Baswedan dan Sigit Widodo Jubir PSI
0 Komentar

Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, mengungkapkan kritiknya terhadap pencapaian suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang berhasil menembus lebih dari 3% dalam Pemilu 2024. Namun, respons cepat datang dari pihak PSI atas kritik tersebut.

 

“Saya tidak dapat memahami tudingan yang disampaikan oleh Pak Anies. Ada tuduhan apa sebenarnya?” tegas Jubir PSI, Sigit Widodo, kepada para wartawan pada hari Senin 4 Maret 2024.

 

Mengacu pada detik.com, Sigit menegaskan bahwa pihaknya tidak melihat adanya indikasi kecurangan dalam proses Pemilu 2024. Ia pun mengajak semua pihak untuk menghormati seluruh proses tahapan pemilu yang sedang berlangsung.

 

Baca Juga:Fakta Drama Pengajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah di Tolak GP Ansor di SurabayaAnalisis Bawaslu terhadap Lonjakan Suara PSI "Tidak Ada Indikasi Penggelembungan"

“Kami tidak mendeteksi adanya kecurangan dalam proses Pemilu 2024. Semua penyelenggara pemilu telah bekerja keras dan kami harus menghormati proses yang sedang berlangsung tanpa menyebarkan tuduhan yang tidak berdasar,” ujar Sigit.

 

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, mengajak semua pihak untuk turut memantau hasil rekapitulasi suara yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

 

“Kami setuju untuk melakukan pemantauan bersama,” tandasnya.

 

Sebelumnya, Anies Baswedan menyatakan bahwa pemerintah harus bertanggung jawab atas lonjakan suara PSI dalam tiga hari terakhir, meskipun partai tersebut dipimpin oleh anak dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

 

“Pemerintah harus bertanggung jawab meskipun ketua partai tersebut adalah anak dari presiden. Namun, hal itu tidak berarti bahwa segala sesuatu dapat dilakukan terhadap partai yang dipimpin oleh anak presiden,” tegas Anies saat ditemui di Kampung Akuarium, Jakarta Utara, pada hari Minggu (3/3/2024).

 

Anies berharap agar kegaduhan yang sering muncul akibat maraknya masalah dalam Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU dalam Pemilu 2024 tidak menggerus legitimasi masyarakat terhadap proses pemilu.

 

“Kita tidak boleh membiarkan kegaduhan ini merusak integritas pemilu. Jika terjadi hal seperti ini, maka semua akan terganggu. Jika pemilu terganggu, maka kepercayaan rakyat terhadap proses pemilu akan hilang,” tegasnya.

 

Sebagai informasi tambahan, menurut data KPU hingga pukul 09.00 WIB hari ini, suara PSI telah mencapai 3,13% atau setara dengan 2.404.757 suara. Dengan demikian, suara PSI saat ini mendekati ambang batas untuk lolos ke parlemen sebesar 4%.

0 Komentar