Harian DI’s Way

Harian DI's Way
0 Komentar

Oleh: Dahlan Iskan

Siapa pemilik Harian DI’s Way yang akan terbit 4 Juli 2020 nanti?

Ini dia: saham mayoritasnya dimiliki oleh karyawan Harian DI’s Way! Sampai 98 persen. Baru sisanya, yang 2 persen, saya miliki –sebagai penggagas dan penyedia dana. Kok saham saya kecil banget?

Itu memang sekedar tanda mata. Untuk kenang-kenangan saja.

Kenapa begitu?

Kok mirip struktur kepemilikan saham di Huawei?

Begitulah.

Saya ini sudah tua.

Tahun depan sudah 70 tahun. Saya sudah mencoba menghitung keperluan makan saya selama 20 tahun ke depan: rasanya masih bisa makan.

Untuk apa lagi menumpuk saham?

Baca Juga:Jabar Antisipasi Gelombang Dua Covid-19Penyelenggaraan Pilkada di Tengah Pandemi, Tepatkah?

Saya akan lebih bahagia kalau bisa melihat dunia jurnalistik bisa terhindar dari proses penuaan –apalagi kematian.

Tapi saya memang sudah lama mengamati perkembangan di Huawei. Banyak yang mengira Huawei itu BUMN Tiongkok. Atau, ada yang mengira Huawei itu milik pendirinya, Ren Zhengfei. Ayah dari Meng Wenzhao yang kini ditahan di Kanada atas permintaan Amerika Serikat itu.

Bukan.

Huawei itu bukan BUMN. Bukan pula milik pendirinya. Huawei itu milik karyawan Huawei.

Di Huawei Ren Zhengfei memang segala-galanya. Tapi sahamnya hanya 2 persen. Saya pun tidak menyangka Ren begitu hebatnya.

Begitu kecil sahamnya di perusahaan itu.

Tapi itulah salah satu kunci sukses Huawei.

Sejak mengetahui itu, saya meneguhkan niat dalam hati: suatu saat akan mendirikan perusahaan dengan saham terbesar milik karyawan.

Tak disangka saya mendapat berkah: tidak di Jawa Pos lagi.

Saya juga tidak menyangka: tiba-tiba ada Covid-19.

Saya tiba-tiba tidak berkutik. Hanya bisa tiduran di rumah. Sepanjang hari. Sepanjang minggu.

Badan saya memang terkurung. Tapi pikiran saya melayang ke mana-mana. Termasuk ke Huawei. Juga ke Ren Zhengfei.

Baca Juga:MENYIAPKAN ANAK MENUJU ERA NEW NORMALJalan tanpa Drama

Inilah saatnya melaksanakan niat lama: mengikuti jejak Huawei. Setidaknya dalam hal persahamannya.

Tunggu dulu.

Ada satu yang membuat saya pusing: bagaimana Ren, dengan hanya memegang saham 2 persen, bisa memiliki hak veto di Huawei.

Bagaimana meski hanya memegang saham 2 persen Ren tetap menjadi figur sentral di Huawei.

Itu yang saya inginkan: saya tidak memerlukan saham-saham itu. Saya memerlukan kendali itu.

0 Komentar