Dusun Langgensari Mulai Tergenang Air, Warga Pantura Minta Normalisasi

Dusun Langgensari Mulai Tergenang Air, Warga Pantura Minta Normalisasi
YOGI MIFTAHUL FAHMI PASUNDAN EKSPRES TERGENANG: Jalanan di Dusun Langgensari usai diguyur hujan dan masih terjadi genangan.
0 Komentar

SUKASARI-Dusun Langgensari di Desa Anggasari Kecamatan Sukasari kembali dilanda banjir. Hujan yang terjadi Senin (18/10) masih menyisakan genangan. Relawan MAP Social Humanity Ahmad Hidayat mengatakan, dari informasi yang diterimanya, banjir yang terjadi RT 10 Dusun Langgensari seperti sebuah langganan.

Ahmad menyampaikan Dusun Langgensari merupakan daerah yang langganan tergenang banjir. Warga sangat berharap agar hal tersebut segera diatasi Pemerintah. “Baik Desa sampai ke Pemda, warga inginnya ada penanganan serius. Sebab disitu tiap kali hujan jalan selalu tergenang. RT setempat juga bilang begitu, bahkan kemarin ketinggian sampai sebetis,” kata Ahmad

Disamping itu, warga juga kata Ahmad, mengharapkan adanya normalisasi saluran dan sungai di Anggasari. Sebab, saat ini juga banyak saluran dan pintu yang tak berfungsi. “Sehingga perbaikan dan normalisasi saluran itu sangat diperlukan,” imbuhnya.

Baca Juga:Serapan Anggaran Minim, Sanksi Menanti KadisSetelah Ditunjuk jadi Kuasa Hukum Yoris dan Danu, Ini yang Dilakukan Achmad Taufan

Namun dalam,  rencana yang dibuat Dinas PUPR, di wilayah Sukasari ternyata tidak ada normalisasi sungai. “Dari data yang saya dapat ternyata di Sukasari termasuk di Anggasari ini tidak ada normalisasi,” ucap Ahmad

Tentunya, hal itu harus menjadi perhatian Pemerintah Desa Anggasari dan Pemkab Subang. Sebab, daerah tersebut rawan dengan banjir.

Senada, salah satu warga Anggasari Cecep juga menyampaikan hal yang sama. Bahwa di Dusun Langensari sangat rawan banjir. Bahkan jalanan rawan tergenang. “Di Dusun itu memang sekarang juga masih tergenang, semata kaki kalau di jalan. Perlu normalisasi,” imbuhnya.

Sementara itu, Pasca penetapan APBD Perubahan, Anggota DPRD Albert Anggara Putra meminta Pemda Subang untuk segera menyerap anggaran. Apalagi dalam APBD perubahan ini banyak kegiatan yang merupakan prioritas. “Utamanya untuk normalisasi di Pantura, anggaran Pilkades, pembangunan, itu harus segera direalisasikan,” kata Albert.

Menurut Albert, dinamika yang terjadi hingga sempat deadlock, perlu dilihat dari kacamata kepentingan publik. Albert juga tak menyangkal bahwa saat deadlock kemarin menjadi sorotan. “Tentu jadi sorotan, sebab ada banyak hal prioritas yang perlu direalisasikan, nah itu harus kita dorong bersama,” jelas Albert.

Misalnya, terkait normalisasi memang menjadi perhatian utama khususnya bagi warga di wilayah pantura. “Karena hal itu berkaitan dengan penanganan banjir, apalagi saat kondinya sudah mulai banjir ya,” ucap Albert.

0 Komentar