Ekspor Tertutup, Perajin Gerabah Maksimalkan Pasar Lokal

Perajin Gerabah
JEMUR GERABAH. Pengrajin gerabah keramik di Kecamatan Plered saat menjemur beberapa jenis gerabah untuk memenuhi pasar lokal. ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Dirinya mengaku produksi keramik interior atau barang fungsi dan hias seperti guci yang biasa di ekspor sempat berhenti. Eman pun kemudian membidik pasar lokal untuk sementara agar usaha miliknya tetap produksi.

“Sebetulnya saya kurang paham betul di pasar lokal, tapi situasi saat ini memaksa saya mencoba peruntungan di pasar lokal agar para perajin dapat kembali produksi,” ucapnya.

Eman menjelaskan, sejak pertama kali merintis usaha keramik 1993 baru kali ini merasakan penurunan cukup drastis dalam pasar ekspor. “Dalam satu tahun biasanya ekspor keramik tak kurang dari tiga kontainer,” ujarnya.

Baca Juga:Pelanggaran Lalu Lintas Didominasi Tidak Pakai HelmPMI Purwakarta Bersih-Bersih Gedung DPRD dari Virus

Pada tahun ini, Eman tak yakin akan sama seperti tahun sebelumnya meski pemerintah telah memberlakukan new normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru sebagai upaya untuk memulihkan perekonomian masyarakat.

Namun setidaknya, Eman berharap, diberlakukan AKB, pameran bisa kembali digelar sehingga ekspor keramik juga kembali normal. “Ya semoga saja, secepatnya diberlakukan AKB, maka bisnis keramik juga turut kembali normal,” kata Eman penuh harap.(add/sep)

Laman:

1 2
0 Komentar