Gangga Risma

Gangga Risma
0 Komentar

Ups, ada satu suara yang saya kenal –suara azan subuh. Dari sebuah masjid Islam di kejauhan.

Berarti saya tadi salat subuh sebelum waktunya. Atau azan itu yang agak telat.

Islam masuk ke Varanasi di zaman Kekaisaran Mughal. Bahkan Uttar Pradesh pernah menjadi pusat Islam zaman itu.

Baca Juga:Sambut Musim Tanam Padi, Desa Gempol Gelar Hajat BumiJelang Akhir Tahun, Bahan Pokok Naik

Di sepagi itu sudah banyak orang menembus gang. Menuju tepian Gangga.

Setiba di pinggir Gangga saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Sungai ini lebarnya mirip Mahakam di Kaltim.

Tentu saya lebih banyak melihat orang sembahyang. Atau melihat turis yang ingin naik perahu.

Banyak sekali penjual bunga di di pinggir sungai ini. Bunga itu ditaruh di piringan kecil. Piringnya terbuat dari kertas. Di tengahnya diberi lilin mungil.

Setiap membeli bunga sekalian diberi korek apinya.

Mereka akan membawa bunga itu ke tengah sungai. Dengan sewa perahu.

Di tengah sungailah lilin dinyalakan. Lalu piringan berbunga itu diletakkan di atas air. Dengan api lilin yang sudah menyala. Ratusan lilin pun mengambang hanyut ke hilir. Membuat sungai ini lebih indah dan lebih banyak sampah yang harus dibersihkan.

Ibadah lain adalah memberi makan burung. Seisi perahu menyebarkan makanan burung ke air yang dibeli bersamaan dengan beli bunga.

Baca Juga:Tax Gathering, KPP Pratama Usung ‘Maranggi’Karawang Clothing Expo 2019, “End Year Big Sale”

Ratusan burung terbang rendah di permukaan air. Mematuk makanan yang mengambang. Momen itu sangat asyik untuk ber-selfie. Dikelilingi burung yang terbang memutar.

Setelah itu perahu menuju sisi seberang sungai. Ke arah yang tepian sungainya dangkal. Di situlah mereka terjun ke sungai. Bermandi air suci.

Sambil mandi bisa melihat Kota Varanasi yang memanjang sejauh 7 km.

Bangunan yang paling pinggir sungai adalah rumah-rumah kampung miskin tadi. Yang padat itu.

Ups, salah.

Ada juga dua-tiga hotel besar. Ada lagi beberapa rumah mewah. Milik orang kaya dari Mumbai, Delhi, dan kota besar lainnya.

Dengan memiliki rumah di situ orang kaya tersebut bisa sembahyang di Sungai Gangga tanpa harus melewati gang tikus.

Banyak juga kuil Hindu di pinggir sungai ini. Menghadap ke sungai. Membelakangi gang tikus.

0 Komentar