Harga Emas Antam Menguat Tipis di Awal Pekan, Tembus Rp1.329.000 per Gram

Harga emas kembali turun. ©Liputan6.com/Angga Yuniar
Harga emas kembali turun. ©Liputan6.com/Angga Yuniar
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung hari ini tercatat naik Rp1.000 menjadi Rp1.329.000 per gram. Kenaikan ini membawa angin segar bagi para investor yang sempat dikecewakan dengan anjloknya harga emas di akhir pekan lalu, di mana pada Sabtu (8/6/2024) harga emas Antam merosot hingga Rp38.000 dalam sehari.

Dibalik kenaikan tipis ini, harga buyback emas Antam masih stagnan di Rp1.210.000 per gram. Penguatan harga emas Antam di pagi ini kemungkinan didorong oleh menguatnya harga emas dunia yang mulai bangkit setelah mengalami penurunan pada pekan lalu.

Menurut data Refinitiv, harga emas dunia (XAU) pada Senin (10/6/2024) pukul 09.27 WIB telah mengalami kenaikan 0,27% ke posisi US$2.298,34 per troy ons.

Baca Juga:Terungkap Matahari Terbit dari Barat Oleh NASA, Hoax atau Fenomena Alam?Peralihan Musim Kemarau di Indonesia Ditandai Hujan Lebat dan Angin Kencang

Meskipun menunjukkan tren positif, pergerakan harga emas masih diprediksikan akan bergejolak (volatil) dalam waktu dekat. Hal ini disebabkan oleh dua agenda penting di Amerika Serikat (AS) pada pekan ini, yaitu rilis data inflasi dan pengumuman pertemuan The Fed.

Di sisi lain, indeks dolar AS (DXY) juga terpantau kembali menguat setelah keluarnya data pasar tenaga kerja AS yang lebih kuat dari perkiraan. Hal ini memicu kekhawatiran terhadap mundurnya perkiraan pemangkasan suku bunga AS.

Ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga The Fed kini semakin mundur dari prediksi awal. Jika dalam pertemuan terdekat ini nada The Fed masih hawkish (keras), maka gejolak di pasar keuangan, terutama pada aset berisiko (risk asset), kemungkinan besar akan terus berlanjut.

Harga emas sendiri memiliki hubungan yang erat dengan suku bunga AS. Jika data inflasi AS masih menunjukkan tren panas dan kebijakan The Fed tetap ketat, maka harga emas bisa kembali merosot.

Sebaliknya, jika data inflasi AS menunjukkan tren mendingin dan The Fed mulai melunakkan kebijakannya, harga emas berpotensi melonjak tinggi.

Kebijakan ketat The Fed akan mendorong penguatan dolar AS dan meningkatkan imbal hasil US Treasury. Kedua hal ini membuat pembelian emas menjadi lebih mahal dan kurang menarik.

0 Komentar