Bupati Subang: Nelayan Lokal Jangan jadi Penonton di Pelabuhan Patimban

Bupati Subang: Nelayan Lokal Jangan jadi Penonton di Pelabuhan Patimban
SERTIFIKASI: Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Bupati Subang Ruhimat usai menyerahkan sertifikat Basic Safety Training Kapal Layar Motor kepada Nelayan di Site Office PTRPW Consortium, Minggu (23/6). YOGI MIFTAHUL FAHMI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyerahkan sertifikat Basic Safety Training Kapal Layar Motor (BST-KLM), kepada Nelayan di Site Office PTRPW Consortium Minggu (23/6). BST-KLM sendiri merupakan program pemulihan mata pencaharian bagi warga terdampak pembangunan Pelabuhan Patimban yang kegiatanya melakukan beberapa pelatihan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pemberian sertifikat dan buku pelaut pada nelayan upaya dari Pemerintah untuk mendata nelayan-nelayan serta warga terdampak pembangunan Pelabuhan Patimban.

“Kementrian perhubungan seperti yang tadi juga disampaikan di Pekalongan sedang melakukan pendataan, juga pengukuran yang intesif untuk memberikan surat kapal pada GT-GT yang kecil,” ucap Menteri Perhubungan pada awak media.

Baca Juga:Bikin SIM Gratis Khusus Lahir Tanggal 1 JuliSMA Lazuardi Ideal Global Compassionate School Resmi Dilaunching

Menurutnya, hal ini dilakukan untuk tetap menjaga keselamatan atau safety. Menhub menyebutkan, pemberian buku pelaut bagi para nelayan serta surat untuk kapal akan memberikan ketenangan bagi nelayan dimasa mendatang.

“Kapalnya tercatat, nelayan tenang. Juga untuk safety itu penting, kita juga berikan jaket-jaket untuk safety itu,” ucapnya.
Lalu, Bupati Subang H. Ruhimat menuturkan, kegiatan pemberian sertifkat BST-KLM oleh Menhub merupakan perhatian pemerintah pada warga terdampak pembangunan pelabuhan Patimban di Subang.

“Dengan adanya pelatihan, sehingga saya yakin masyarakat di sini yang tadinya awalnya bertani dan nelayan, sehingga saat alih fungsi mata pencaharian bisa memberikan manfaat masyarakat kami sehingga tidak hanya jadi penonton,” kata Ruhimat.
Salah satu nelayan Karnoto mengungkapkan, selama pelaksanaan BST-KLM pada Maret lalu, ia mendapat bimbingan dan pendidikan terkait safety sepeti penanggulangan kecelakaan di kapal, dilaut, cara berenang yang dan penyelamatan.

“Sangat bermanfaatlah kami dapat pendidikan, pelatihan dapat ijazah juga. Intinya memang ini bagus dan kami juga minta diperhatikan termasuk juga soal kegiatan seperti ini, ini bagus,” jelasnya.

Sementara itu, Konsultan terkait dengan program pemulihan mata pencaharian Dra Neneng Nurbaeti Amin SE MSi menuturkan, BST-KLM merupakan program yang dilaksanakan pemerintah bagi warga terkena dampak. Program sendiri ditujukan pada pemilik lahan, penggarap lahan, tenaga kerja, nelayan juga warga sekitar yang terdampak.

“Ada banyak pelatihan, seperti BST-KLM, pengolahan hasil perikanan, forklift. Kita mengupayakan mereka mendapatkan program sesuai kebutuhannya,” ucap Dra Neneng.

0 Komentar