Menurut Psikologi, Ini Penyebab Seseorang MemBully

Menurut Psikologi, Ini Penyebab Seseorang Suka Mem-Bully
Menurut Psikologi, Ini Penyebab Seseorang Suka Mem-Bully
0 Komentar

Menurut Psikologi, Ini Penyebab Seseorang MemBully. Perilaku Bully merupakan suatu bentuk kekerasan yang dilakukan oleh orang atau kelompok kepada orang lain.

Bully tak sekedar merusak secara fisik, perilaku perundungan tersebut juga mempunyai dampak atas gangguan psikologi pada korban bully.

Akan tetapi, menjadi suatu pertanyaan, Apa penyebab Seseorang membully orang lain?

Baca Juga:Pentingnya Empat Pilar Literasi DigitalJangan Bingung, Sekarang Cek Tarif Tol Bisa Via Google Maps

Menurut Psikologi, Ini Penyebab Seseorang MemBully

Menurut Ahli, suatu alasan seseorang suka melakukan bully atau perundungan seperti dilansir pada laman organisasi Bully Buster, secara umum alasannya ialah adanya suatu masalah dalam lingkungan si-pembully tinggal, dalam hal ini misalnya lingkungan rumah.

Misalnya sewatu seseorang (anak) melihat adanya perbuatan seperti kekerasan atau perihal kurang menyenangkan di tempat ia tinggal, maka hal tersebut dapat memicu seseorang tersebut untuk meniru dan merekam perlakuan yang sudah mereka lihat.

Hal yang terfikir pada isi kepala pelaku perundung, bahwa aksi yang dilakukan merupakan suatu hal yang terlihat keren dan juga membuat terlihat lebih gagah dibanding orang lain.

Hal Yang Menyebabkan Munculnya Perilaku Bullying 

Kemudian, ada penyebab lainnya yang menjadi pemicu seseorang melakukan perilaku bully, ialah pada saat perhatian orang di lingkungannya berpindah pada orang lain dan tidak memperhatikan si pelaku perundungan.

Hal tersebut berakibat pelaku perundungan mencari perhatian dengan cara mem-bully orang lain

Lalu, adanya kecemburuan terhadap sesuatu yang tak dimiliki namun dipunyai pada sosok lain, adalah juga menjadi salah satu pemicu mengapa orang melakukan bully

Bahkan hal yang menjadi alasan terparah, ialah pada saat bullying terjadi, tanpa disadari oleh si pembully, atau meski perilakunya ia sadari, namun ia tidak menyadari seberapa besar dampak kepada orang lain akibat dari perundungan tersebut.

0 Komentar