Penanganan Kebocoran Minyak dan Gas, Cellica Minta Kepastian Pertamina

Penanganan Kebocoran Minyak dan Gas, Cellica Minta Kepastian Pertamina
PENANGANAN: Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana meminta Pertamina memberikan kepastian kapan kebocoran bisa ditangani. AEF SAEPULOH/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

KARAWANG-Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana meminta Pertamina memberikan kepastian kapan kebocoran gas disertai tumpahan minyak di anjungan lepas pantai YYA-1 area Pertamina Hulu Energi (PHE) ONWJ berhenti. Cellica juga mendorong Pertamina melakukan pemulihan lingkungan yang terdampak secara tuntas.

Cellica menyebut hingga kini Pertamina belum memberikan kepastian kapan kebocoran sumur YYA-1 tertangani tuntas. Ia pun khawatir kebocoran itu akan semakin berdampak bagi warganya, juga lingkungan.

“Belum ada kepastian mengenai kapan itu (kebocoran) selesai tertangani, berikut dampaknya,” kata Cellica.

Baca Juga:120 Orang Anggota Polisi Dites UrineKerjasama Pengelolaan TPA Rumit, DLHK Konsultasi ke Pusat

Cellica menyebutkan, dalam waktu dekat ia akan bertemu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan pihak Pertamina untuk membahas persoalan tersebut berikut penanganan dampak hingga kompensasi bagi warga terdampak. Kesempatan tersebut akan digunakan Cellica untuk meminta penjelasan dari pertamina dan mencari solusi terbaik bagi semua pihak.

“Apalagi ini bukan kali pertama terjadi, meski dalam skala yang berbeda,” katanya.

Cellica mengatakan, ceceran oil spill di sepanjang pantai Karawang dari Tanjungpakis hingga Sungaibuntu berpotensi mengancam kesehatan warga. Karenanya, ia meminta Pertamina memberikan perhatian atas kesehatan warga, termasuk bagi warga yang turut membersihkan oil spill.

“Kami juga meminta Pertamina menyediakan air bersih untuk warga, jika sumur warga terdampak,” katanya.

Bupati Karawang juga mendorong Pertamina melakukan pemulihan dampak lingkungan baik di laut maupun di daratan akibat kebocoran itu. Sebab, tumpahan minyak mentah itu dikhawatirkan dikhawatirkan mencemari lingkungan di perairan laut dan pesisir Karawang. Ia juga khawatir oil spill akan berengaruh terhadap organisme perairan laut.

“Tentu saja saja kami khawatir ikan-ikan mati. Padahal bnayak warga kami menggantungkan hidup dari sektor itu,” katanya.

Apalagi, kata Cellica, di perairan Karawang juga terdapat gugusan terumbu Karang yang tengah di bidik menjadi destinasi wisata bahari.
Cellica pun mneyadari pemulihan tersebut tidaklah gampang. Perlu kerjasama semua pihak, termasuk pemerintah. Apalagi, menurutnya pemulihan itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Baca Juga:Pusdiklat Passus Bangun Fasilitas Latihan Pertempuran KotaJelang HUT RI, Pemcam Kalijati Siapkan Paskibraka

“Pemkab Karawang siap membantu. Tapi kalau kami (Pemkab Karawang) sendiri yang melakukan oemulihan, kami tidak mampu,” katanya.

Meski demikian Cellica juga mengapresiasi langkah Pertamina yang cepat bergerak melakukan penanganan dampak di pesisir, termasuk mendirikan posko pengaduan hingga kesehatan.

0 Komentar