DLH Subang Tidak Akan Angkut Sampah Tempat Wisata, Ternyata Ini Alasannya

DLH Subang Tidak Akan Angkut Sampah Tempat Wisata, Ternyata Ini Alasannya
INDRAWAN SETIADI/PASUNDAN EKSPRES EKS PANEMBONG: Kepala Dinas Lingkungan Hidup Subang, H Hidayat (kanan) saat berbincang dengan salah satu Kabidnya di Eks TPA Panembong.
0 Komentar

SUBANG-Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Subang nantinya tidak akan mengangkut sampah dari tiga objek wisata baru di Kecamatan Ciater. Saat ini, sampah dari objek wisata seperti The Ranch Ciater, Astro Highland Ciater dan D’Castello Ciater masih diangkut oleh kendaraan milik DLH.

Informasi yang dihimpun Pasundan Ekspres, DLH tengah mempersiapkan surat edaran agar objek wisata mengelola sampah secara mandiri. Dengan kata lain, TPA Jalupang di Subang tidak menerima sampah dari tempat wisata.

Sekretaris DLH Kabupaten Subang, Mukfi Effendi mengatakan, Bupati dan Sekda memerintahkan agar DLH mengeluarkan surat edaran agar tiga objek wisata tersebut mengelola sampahnya sendiri.

Baca Juga:Jadwal Pendaftaran SNMPTN 2022/2023Jangan Telat! SNPDB MAN 2022/2023 Resmi Dibuka

“Harus dikelola oleh perusahaan tersebut, tidak boleh dibuang ke TPS,” ungkap Mukfi kepada Pasundan Ekspres, Senin (10/1).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Subang H Hidayat menyebut, sampah di tempat pariwisata harus dikelola secara mandiri. Hal tersebut diungkapkan Kadis saat ditemui Pasundan Ekspres di eks Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Panembong, Senin (10/1).

Menurut Kadis, saat ini tempat wisata masih diangkut oleh Dinas Lingkungan Hidup, hanya saja sudah mulai disosialisasikan pada pengelola pariwisata untuk mengolah sampahnya sendiri.

“Kita saat ini masih berdasar pada kedaruratan, jadi memang masih kita angkut, karena jangan sampai menumpuk di tempat pembuangan sementara,” jelas H.Hidayat.

Dimanapun sumber sampah, kata Hidayat akan dilakukan penanggulangan yang efektif, begitupun di tempat pariwisata. Kedepan menurut Hidayat pengelola pariwisata akan diwajibkan membentuk satgas untuk mengolah sampahnya sendiri.

“Jadi sampah internal mereka yang dikelola oleh mereka sendiri, mana organik dan anorganik, mana sampah basah mana kering itu sudah dipisahkan oleh satga itu. Sehingga di pariwisata itu tidak saling mengandalkan penjemputan dari pemerintah,” tambahnya.

Saat ini kata Hidayat tahap dari sosialisasi dan pembentukan sampah tersebut sedang dilaksanakan, tidak hanya ke tempat pariwisata bahkan ke setiap kelurahan dan desa menurut Hidayat sosialisasi tersebut sedang dilakukan.

Baca Juga:H Agus dan Istri Bangun Pesantren Berbasis Wakaf Darul Falah Subang Diresmikan Pimpinan Pondok Modern GontorAlhamdulillah, Jumlah Anak Di Subang Yang Sudah Menerima Vaksin Covid-19 Capai 39.000

“Nanti kita lihat pertengahan tahun hasil dari upaya kita bagaimana, evaluasi, dan perbaiki, begitu terus,” tukasnya.(idr/ysp/vry)

0 Komentar