Machiavelli

Machiavelli
0 Komentar

Keadaban hanya akan hadir ketika manusia saling menghormati dan memuliakan nilai kemanusian. Itulah kehormatan manusia Indonesia. Kehormatan seseorang, bukan terletak kepada jabatan yang tersemat dipapan nama yang tertempel di dada atau tanda bintang di kerah baju. Sebab jika simbol papan nama dan bintang, di Pasar Senen Jakarta Pusat pun, banyak penjual simbol kehormatan tersebut. Tinggal pilih mau bintang empat atau bintang tujuh.
Di alam “baka” sana, Pramodya menyebutkan: “Barang siapa mempunyai sumbangan pada kemanusiaan, dia tetap terhormat sepanjang jaman, bukan kehormatan sementara. Dan orang tak mungkin memberikan sumbangan pada kemanusiaan tanpa ilmu dan pengetahuan yang luas, yang menyumrambahi”. Terasa relevan dengan kehormatan yang tak terletak pada jabatan atau segunung kekayaan emas, hasil dari keserakahan.
Sila kedua mendorong kehidupan masyarakat, pengelolaan negara dan pemerintahan mengedepankan maslaha lil ummat atau kebaikan untuk masyarakat banyak. Dan maslaha lil ummat tersebut terwujud dengan dirasakannya keadilan dan keadaban publik, penguasa dan masyarakat. Maslaha lil ummat bertujuan, agar baik masyarakat maupun penguasa tak berbuat dzalim dan tak ada ruang untuk menjalankan ajaran Machiavellian. Mari kita renungkan. Salam Kang Marbawi (130221).(*)

Laman:

1 2 3
0 Komentar