Melawan Senin: Memahami dan Menaklukkan ‘Monday Blues’ untuk Kesejahteraan Mental

Melawan Senin: Memahami dan Menaklukkan 'Monday Blues' untuk Kesejahteraan Mental
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Ketika senja menjelang, bayangan Senin mulai menyelinap seperti bayangan yang mengintai.

Suasana gelisah, panik, dan muram datang, memberi tahu bahwa akhir pekan yang menyenangkan hampir berakhir.

Perasaan cemas muncul, menandakan bahwa kita akan kembali ke rutinitas Senin yang sepertinya tak terhindarkan.

Baca Juga:‘Bedol Desa’ Karya Iman Sholeh di Panggung Invitation Teater: Eksplorasi Sosial dalam Naskah KolektifManaker ingatkan Para Gubernur Segera Tetapkan UMP Tahun 2024 Selambat-lambatnya 21 November

Pikiran tentang pekerjaan yang menumpuk, perjalanan melelahkan ke kantor, dan kewajiban menjalani rutinitas membosankan kembali menghantui.

Senin, momok menakutkan yang membuat hati gelisah dan semangat menurun. Sayangnya, terkadang kita terlibat dalam pertempuran tanpa menyadari asal-usul dan cara menghadapinya.

Fenomena yang dikenal sebagai “Monday blues” seolah menjadi hantu yang memberi warna pada awal pekan kita.

Meskipun bukan gangguan kesehatan klinis, banyak dari kita merasakannya. Senin terasa menakutkan, dan kita membencinya tanpa benar-benar tahu mengapa atau bagaimana mengatasinya.

Ada perasaan tidak bahagia yang signifikan yang memicu suasana hati buruk, kecemasan, atau penurunan mood.

Monday blues seringkali disebabkan oleh ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang kita lakukan.

Biasanya, ini dirasakan oleh mereka yang bekerja lima hari seminggu dan beristirahat dua hari di akhir pekan.

Baca Juga:Geger! Mahasiswi Unsri Meninggal di Kamar Kos Setelah Lakukan AborsiKualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Timnas Indonesia Bertandang ke Filipina

Monday blues adalah perasaan tidak bahagia yang memperburuk suasana hati, kecemasan, dan depresi.

Ini bukan hanya keluhan sehari-hari, tetapi terkadang dapat memengaruhi kesehatan mental tanpa disadari.

Penyebabnya bermacam-macam, tetapi seringkali kita merasa tidak puas dengan pekerjaan kita.

Pada akhir pekan, kita menikmati kebebasan untuk mengejar aktivitas yang kita sukai, menjauh dari keterikatan pekerjaan.

Namun, ketika Senin tiba, kita kehilangan kendali atas hidup dan rutinitas kita.

Beban pekerjaan dan faktor-faktor di lingkungan kerja dapat mengubah suasana hati menjadi kelam.

Para ahli mengatakan bahwa Monday blues dapat memengaruhi respons kita terhadap stres. Gejala bisa bermacam-macam, tetapi pada umumnya, suasana hati buruk pada Senin pagi adalah tanda pasti.

Otot tegang, sakit kepala, kesulitan bernapas, detak jantung cepat, dan tekanan darah tinggi dapat menjadi keluhan yang menghiasi awal pekan kita.

Bagaimana cara menghadapi Monday blues? Jangan biarkan fenomena ini merusak produktivitas di kantor atau bahkan kehidupan sosial kita.

0 Komentar