Mengapa Harga Emas Tinggi? Ini 4 Penjelasannya

Harga emas kenapa mahal
Harga emas kenapa mahal
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRESEmas dikenal karena kemewahannya dan harganya yang tinggi. Selain itu, harganya terus naik dari tahun ke tahun, menjadikannya pilihan investasi populer.

Emas merupakan salah satu logam yang paling langka di bandingkan dengan jenis logam lainnya.

Karena penambang harus melakukan eksploitasi ke dalam perut bumi untuk menemukan logam mulia ini. Tambang emas juga terbatas, dengan hanya 45 negara yang memiliki tambang emas, termasuk Indonesia.

Baca Juga:iPhone 15 dan iPhone 15 Plus Resmi Diluncurkan, USB Type C dan Spesifikasi Menarik“7 Smartwatch Xiaomi Terbaik 2023: Fitur Canggih dengan Harga Terjangkau”

Dan Biaya yang tinggi untuk pengolahan emas juga membuatnya langka dan mahal.

2. Ketahanan yang Luar Biasa

Berbeda dengan logam lain seperti perak dan tembaga yang rentan terhadap korosi dan karat, emas tidak mengalami penurunan kualitas seiring berjalannya waktu. Ini membuat emas menjadi aset berharga yang tahan lama.

3. Kesan Megah

Emas telah digunakan sebagai perhiasan dan simbol kekayaan selama berabad-abad.

Hal ini menjadikannya salah satu “logam mulia.” Emas juga pernah menjadi alat tukar perdagangan yang umum pada masa lalu.

Selain itu Bahkan, koin-koin emas pada zaman kerajaan sering menampilkan cap kepala raja.

Hari ini, emas tetap menjadi komoditas berharga yang digunakan untuk melindungi nilai aset, terutama selama resesi ekonomi.

4. Tidak Dapat Dicetak

Pemerintah sering mencetak lebih banyak uang untuk mengatasi masalah ekonomi, tetapi ini dapat menyebabkan inflasi yang merusak nilai mata uang.

Baca Juga:10 Pilihan Jam Tangan Pria Swiss Army Original yang Menarik untuk Pria Berstyle“Seiko 5 Sports: Keabadian dalam Gaya Jam Tangan”

Emas tidak dapat dicetak dan diproduksi secara massal, serta memerlukan proses pengolahan yang lama dan biaya besar. Oleh karena itu, saat terjadi inflasi, harga emas cenderung naik, menjadikannya pilihan investasi yang diminati selama resesi ekonomi.

0 Komentar