Mengenal Lebih Jauh Tentang Mythomania, Si Paling Senang Berbohong

Mengenal Lebih Jauh Tentang Mythomania, Si Paling Senang Berbohong
Mengenal Lebih Jauh Tentang Mythomania, Si Paling Senang Berbohong
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Mythomania adalah sebuah kondisi psikologis yang ditandai dengan kecenderungan seseorang untuk berbohong secara terus-menerus dan tanpa rasa bersalah.

Meskipun seseorang yang menderita kondisi ini dapat mengarang cerita tentang apa saja, biasanya mereka akan membuat cerita yang menunjukkan keberhasilan, kehebatan, atau keterampilan yang tidak dimilikinya.

Mereka juga dapat mengarang cerita tentang kehidupan cinta, pekerjaan, atau pengalaman pribadi lainnya.

Baca Juga:10 Perpustakaan Terbesar di Dunia yang Bisa Kamu KunjungiPerbedaan Fungsi dari Setiap Jenis Masker Wajah, Buat Kamu Cantik!

Penyebab Kondisi Mythomania

Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti ketidakstabilan emosional,kecenderungan untuk mencari perhatian, atau trauma masa lalu.

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami kondisi ini adalah riwayat keluarga dengan kondisi serupa, kegagalan dalam mencapai tujuan atau keberhasilan, atau keinginan untuk menghindari konsekuensi dari tindakan yang sebenarnya dilakukan.

Ciri-ciri Kondisi Mythomania

Seseorang yang menderita kondisi ini seringkali tidak menyadari bahwa perilaku mereka adalah kebohongan, dan dapat merasa frustrasi atau kesepian ketika kebohongan mereka terbongkar.

Orang yang dekat dengan penderita mythomania juga dapat merasa kesulitan untuk membedakan antara kenyataan dan kebohongan, sehingga dapat mempengaruhi hubungan interpersonal dan kepercayaan.

Cara Mengatasi Kondisi Mythomania

Pengobatan bagi seseorang yang menderita kondisi ini biasanya melibatkan terapi psikologis, seperti terapi perilaku kognitif atau terapi keluarga, yang bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab dan memodifikasi perilaku kebohongan.

Terapi dapat membantu seseorang belajar untuk mengelola emosi dan meningkatkan keterampilan interpersonal, sehingga dapat membangun hubungan yang lebih sehat dengan orang lain.

0 Komentar