Disperindag Usulkan 27.500 Liter Minyak Goreng Kepada Kemendag RI

OPERASI PASAR: Plt Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan didampingi istri saat memantau langsung Operasi Pasar minyak goreng yang di gelar Dinas Perdagangan Provinsi Jawa Barat.
OPERASI PASAR: Plt Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan didampingi istri saat memantau langsung Operasi Pasar minyak goreng yang di gelar Dinas Perdagangan Provinsi Jawa Barat.
0 Komentar

BANDUNG BARAT-Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bandung Barat saat ini menunggu kepastian rencana operasi pasar minyak goreng yang direncanakan digelar Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI.

Operasi pasar minyak goreng tentu ditunggu-tunggu masyarakat lantaran ketersediaan pasokan masih langka, terlebih harganya pun saat ini lebih mahal usai pemerintah mencabut harga eceran tertinggi (HET).

Kepala Disperindag Bandung Barat, Ricky Riyadi menjelaskan, sebelumnya pihaknya telah mengusulkan sebanyak 27.500 liter minyak goreng kepada Kemendag RI untuk disebar ke banyak pedagang pasar tradisional.

Baca Juga:Target Ekspor 180.000 Unit Kendaraan, KSOP Kelas II Patimban Optimis TercapaiSpesifikasi Realme Narzo, Hp untuk Gaming Lengkap Daftar Harga yang Terjangkau

“Usulannya sebanyak 27.500 liter minyak goreng curah. Tetapi sampai hari ini memang belum ada jadwal pelaksanaannya, mudah-mudahan sebelum bulan puasa,” jelas Ricky Riyadi, Selasa (22/3).

Sejumlah pasar tradisional yang akan menerima pasokan minyak goreng, di antaranya Pasar Panorama Lembang, Pasar Tagog Padalarang, Pasar Curug Agung, Pasar Cililin, Pasar Cisarua, dan Pasar Cihampelas.

Dia memaparkan, jumlah minyak goreng yang akan disalurkan kepada pedagang sesuai dengan kebutuhan yang diajukan oleh Disperindag Bandung Barat.

“Nantinya pedagang membeli dari distributor Rp10.500 per liter kemudian dijual kembali Rp11.500 per liter. Tidak boleh dijual di atas harga yang ditentukan tersebut,” paparnya.

Pihaknya akan melakukan pengawasan agar para pedagang tidak melakukan penyimpangan dalam menjual minyak goreng dari Kementerian Perdagangan sebab itu sesuai HET dari pemerintah.

“Pengawasannya bukan hanya dari kita tapi juga bersama kepolisian dan bagian ekonomi untuk memastikan pedagang menjualnya sesuai harga yang ditetapkan” ungkapnya.

Sementara itu, lantaran harga minyak goreng kemasan kini dibandrol lebih mahal dari sebelumnya, banyak masyarakat yang beralih mencari minyak goreng curah karena harganya lebih terjangkau.

Baca Juga:Digitalisasi Pengelolaan Keuangan Negara Melalui Aplikasi SAKTIDipanggil Bareskrim, Rizky Billar Siap Kembalikan Amplop dari Doni Salmanan

Imbasnya, banyak dari pedagang saat ini telah kehabisan stok minyak goreng curah. Pedagang atau pun pembeli mengeluhkan kondisi tersebut.

“Stoknya enggak ada, kosong. Banyak calon pembeli yang menanyakan stok minyak curah, bahkan mereka membawa jerigen supaya bisa membeli dalam jumlah banyak, tetapi barangnya sedang kosong,” jelas pedagang sembako di Pasar Padalarang, Rusman.(eko/sep)

 

0 Komentar