Patung-patung di Dinding

Patung-patung di Dinding
0 Komentar

Mulailah terjadi migrasi besar-besaran orang Eropa ke Amerika. Mereka pun melakukan pendudukan. Penduduk asli diperangi. Sejak itulah orang Indian mengenal sakit sipilis. Yang tidak ada obatnya. Sejumlah besar orang asli itu mati karena sipilis. Tapi lebih banyak lagi yang mati karena diperangi.

Orang asli hanya punya senjata kapak. Pendatang dari Eropa itu punya senjata api. Juga punya kuda. Perang itu tidak imbang. Kulit putih menang. Lalu merasa menjadi pemilik sah tanah Amerika. Columbus pun diagungkan sebagai penunjuk jalan. Patung Columbus berdiri di mana-mana.

Kini, satu persatu patung tokoh itu dirobohkan. Secara paksa. Persis seperti cara Amerika –lewat orang Baghdad– menumbangkan patung diktator Saddam Husein. Kepala patung itu diikat dengan tali. Lalu ditarik ramai-ramai. Sampai roboh. Waktu itu CNN menyiarkannya secara langsung. Dramatis sekali. Terjadilah simbolisasi tumbangnya orang kuat. Secara nyata.

Baca Juga:“BABY BOOM” GEGARA COVID-19Bansos Tahap Dua Sasar 1,3 Juta KRTS

Cara Baghdad itu yang kini justru sering terlihat di Amerika. Di banyak kota. Minggu lalu patung Columbus di Missouri yang dapat giliran. Ganti Sabtu lalu yang di Baltimore. Yang di pinggir laut itu.

Tidak hanya patung Columbus yang ditumbangkan. Juga semua patung jenderal perang sipil yang di pihak Selatan. Yang ingin memisahkan diri dari Amerika Serikat. Mereka akan membentuk negara sendiri: Confederasi Amerika.

Yang lucu, ada satu patung yang tidak mungkin dirobohkan. Oleh siapa pun. Sudah banyak cara didiskusikan. Tetap tidak mungkin bisa roboh. Itulah patung jendral-jenderal perang konfederasi yang berupa pahatan. Yang dipahat adalah tebing sebuah gunung. Lokasinya di pinggir kota Atlanta, di negara bagian Georgia.

Di situ ada gunung setinggi 900 meter. Lereng gunung itu terjal. Mirip sebuah tembok tinggi. Tembok batu. Panjang tebing itu sekitar 5 Km. Di tebing itulah patung dibuat. Ketinggian patung itu setara dengan gedung sembilan lantai. Mencolok sekali. Bagi yang mendarat di bandara Atlanta akan bisa melihatnya dari dalam pesawat.

Para jenderal itu, dulunya, memilih perang agar bisa pisah dari Amerika Serikat. Mereka tetap ingin agar perbudakan dilegalkan. Kalau orang di bagian utara mengharamkan budak yang di selatan akan merdeka.

0 Komentar