Pelajar Papua di SMKN 2 Subang Berbagi Cerita, Ditelpon Orang Tua untuk Tetap Fokus Belajar

Pelajar Papua di SMKN 2 Subang Berbagi Cerita, Ditelpon Orang Tua untuk Tetap Fokus Belajar
FOKUS BELAJAR: Dua pelajar asal Sorong, Papua, Maria Natalia Sanadi (15) dan Injilitha A.O.L Fairio (14) bersama Guru pendamping program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) SMKN 2 Subang, Ikeviana Kharismilla, Selasa (20/8). YUSUP SUPARMAN/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Dua pelajar asal Sorong, Papua, Maria Natalia Sanadi (15) dan Injilitha A.O.L Fairio (14) ditelpon orang tuanya, Senin malam (19/8). Mereka diminta untuk fokus saja belajar, tidak perlu khawatir kondisi yang terjadi di Papua pasca kerusuhan yang terjadi.

LAPORAN: YUSUP SUPARMAN, Subang

Maria dan Injilitha merupakan dua dari 13 orang pelajar Papua yang tengah bersekolah di SMKN 2 Subang. Mereka berbagi cerita dengan Pasundan Ekspres, menyikapi kondisi yang terjadi di daerah kelahirannya.

“Mama telpon nanyain kabar, nanyain kondisi di sini seperti apa. Saya sampaikan baik-baik saja di sini,” ungkap Maria kepada Pasundan Ekspres, Selasa (20/8) di SMKN 2 Subang.

Baca Juga:Polsek Tempuran Amankan Pocong-poconganDandim Instruksikan Babinsa Sosialisasi Pencegahan Kebakaran

Maria mengatakan, orang tuanya berpesan agar jangan terpengaruh dan khawatir dengan kondisi yang terjadi di Papua. Meskipun dia diberitahukan bahwa memang benar terjadi kerusuhan di daerahnya.

“Bilang jangan terpengaruh dengan kondisi di sana, fokus saja belajar,” kata Maria.

Injilitha mengaku sudah mengetahui sebelum orang tunya memberikan kabar terkait kondisi terjadi di Papua. Dia tahu informasi dari media sosial pada tanggal 18 Agustus.
“Iya ketika dapat informasi itu jadi khawatir kepada orang tua di sana, tapi semua di sana baik-baik saja,” ujarnya.

Dia mengatakan, ada memang temannya yang sampai nangis ketika mendengar kabar yang terjadi di Papua. Saking khawatirnya. Namun semuanya baik-baik saja.

Dua siswa yang belum dua bulan di SMKN 2 Subang tersebut menyampaikan pesan kepada anak-anak muda seusianya di Papua agar tidak terpengaruh dengan kondisi yang terjadi.
“Jangan sampai terpengaruh, lebih baik kejar cita-cita,” kata Maria.

Mereka mengatakan, tidak merasa terganggu pembelajaran dengan kondisi yang terjadi di Papua. Mereka mengaku merasa nyaman belajar, berbaur dengan teman-teman dan guru-gurunya.

“Kita semua bersaudara, kita ingin aman-aman saja, baik-baik saja,” ujarnya.

Sebagai generasi muda, dia berharap semua pihak menyadari pentingnya sila ketiga Pancasila, persatuan Indonesia. “Yang kami harapkan sila ketiga, persatuan Indonesia,” katanya.

Baca Juga:Polres Purwakarta Kunjungi Lokasi Warga PapuaPemcam bersama Guru Madrasah Cilamaya Wetan Persiapkan Gebyar Tahun Baru Islam

Dua pelajar kelas X jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH) itu masuk ke SMKN 2 Subang bukan tanpa alasan. Ia ingin mengembangkan lahan di sana menjadi lahan pertanian yang produktif. Mereka pulang ingin bermanfaat bagi masyarakat di sana.

0 Komentar