SUBANG-Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian Dan Pengembangan Daerah (BP4D) Hari Rubiyanto menyebut, Pemkab Subang terus mengupayakan pembangunan RSUD Pantura bisa segera dilaksanakan.
Meski plafon anggaran dari tahun 2022 belum ada, namun BP4D akan melakukan upaya untuk memasukkan anggaran di tahun 2023. Salah satu cara dengan kerjasama dengan RSUD Subang.
“Kita lihat untuk dianggarkan di 2023-2024, karena memang kita lihat porsi kemampuan anggaran Pemda,” kata Hari.
Baca Juga:Pengusaha Tahu Berformalin Yang Beroperasi Sejak 2019 Di Subang, Berhasil Diringkus PolisiTahun Baru Imlek, PT. KAI (Persero) Daop 3 Bikin Inovasi Baru, Taman Indoor Di Lobby Stasiun
Hari menambahkan, untuk tahun sekarang memang masih belum ada kabar dan kepastian terkait dengan ajuan dana Pemkab Subang ke Provinsi Jawa Barat soal pembangunan RSUD Pantura.
“Sudah diajukan tapi memang belum ada kabar, belum ada kepastian apakah anggaran akan turun atau tidak di tahun ini,” jelasnya.
Hari menyampaikan, terkait dengan permohonan usulan anggaran ke provinsi maupun pemerintah pusat, terkait dengan permohonan tersebut terus diupayakan oleh Pemkab Subang.
“Oh iya itu terus kami usulkan, mudah-mudahan ada hasil,” katanya.
Sebelumnya,Bupati Subang H Ruhimat sempat menyebutkan bahwa pembangunan RSUD di Pantura akan dilaksanakan pada tahun 2022.
“Terkait itu (RSUD) sudah masuk anggaran juga dan Insyaallah tahun 2022 juga akan dibangun,” kata Bupati Subang H Ruhimat.
Rencananya pembangunan RSUD tersebut akan dibiayai dari dana bantuan provinsi Jawa Barat. Ruhimat menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk membangun RSUD di Pantura tersebut.
“Pokoknya kita sama-sama, Insya Allah karena tahun ini sudah masuk ya, tapi kalau anggaran tidak ada ya kita cari,” jelasnya.
Baca Juga:Disparpora Subang: Destinasi Wisata Dilarang Gelar EvenProgram Gelegar Cuan PLN Mobile, Maya Orifta Dapatkan Grandprize Mobil Listrik
Anggota DPRD Kabupaten Subang Dapil V Albert Anggara Putra menyambut positif soal rencana pembangunan RSUD Pantura. “Soal rencana pembangunan RSUD di Pantura tentunya harus kita sambut dengan positif,” kata Albert.
Kehadiran RSUD di Pantura memang merupakan satu kebutuhan pelayanan kesehatan yang diperlukan oleh warga masyarakat di Pantura.
Sebab, untuk pelayanan faskes lanjutan jika harus berobat ke RSUD Ciereng jaraknya cukup jauh. “Nah kebanyakan masyarakat di Pantura itu ketika ke rumah sakit itu banyak yang ke daerah Indramayu atau Purwakarta dan Karawang, yang notabene lebih dekat,” jelasnya.(ygi/ysp)