Penjualan Hewan Kurban Merosot, Ekonomi Masyarakat Jadi Penyebab

hewan kurban
SEPI PEMBELI: Hewan kurban milik Ahmad Lutfi masih penuhi kandangnya lantaran sepi pembeli. INDRAWAN SETIADI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Meski Hari Raya Idul Adha sudah semakin dekat, namun penjualan hewan kurban sampai saat ini masih dirasakan sangat sulit oleh para penjual di Kabupaten Subang. Salah satunya dikemukakan oleh penjual hewan kurban di sekitar Pagaden Kabupaten Subang, Ahmad Lutfi.

Dampak Covid-19, disinyalir masih menjadi penyebab dari kurang minatnya masyarakat untuk membeli hewan kurban. Bahkan menurut Lutfi, penurunan penjualan yang dia rasakan hampir 30 persen.

“Kemungkinan beberapa kendala sih untuk penjualan tahun ini menjadi menurun, salah satunya karena Covid-19. Dalam satu kampung biasanya ada beberapa anggota keluarga yang kurban, sekarang tinggal satu keluarga saja, atau bahkan tidak kurban sama sekali,” jelasnya.

Baca Juga:Panen Bawang Merah di Desa Cigugur, Harga dan Kualitas BagusStok Menipis, Desa Kotasari Inisiasi Donor Darah

Sebagai peternak yang dinilainya masih dalam skala kecil, dalam setahun terlebih pada momentum Idul Adha seperti saat ini, Lutfi mengaku bisa menjual kambing hingga 10 ekor – 15 ekor. Sedangkan tahun ini, meski waktu Idul Adha semakin dekat, baru bisa menjual 3 ekor kambing saja.

“Bisa keluar 3 ekor saja ini sulitnya minta ampun, mungkin karena memang semua ekonomi masyarakat juga sedang sulit. Tapi masih ada waktu, mudah-mudahan saja ada pembeli,” tambahnya.

Sementara itu, Pemda Subang sejak Senin (20/7), sudah melepas tim pemeriksa kesehatan hewan kurban tingkat Kabupaten Subang. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Subang Bambang Suhendar, menyatakan bahwa pengawasan kesehatan hewan ini rutin dilakukan seperti tahun-tahun sebelumnya.

Hanya saja kondisi pada tahun ini berbeda karena adanya pandemi Covid-19. “Untuk mengoptimalkan kesehatan hewan, maka pengawasan kesehatan tetap kami pantau.

Tujuannya yaitu, mencegah munculnya penyakit hewan menular dan zoononis, sehingga bisa menciptakan jaminan keamanan pangan bagi masyarakat penerima daging kurban, serta pelaksanaan kurban yang memperhatikan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Subang,” pungkasnya.(idr/sep)

0 Komentar