Dalam rangka menciptakan proses pembelajaran di Finlandia, tentu saja didukung oleh ujung tombak pelaku pendidikan. Salah satunya adalah guru. Di Finlandia didukung oleh guru yang bermutu, yang mampu mendesain kegiatan pembelajaran, menyelanggarakan secara konsekuen. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa peran guru dalam membangun, menumbuh-kembangkan pesera didik, menjadi faktor utama dalam membangun negara.
Profil Pelajar Pancasila harus dibangun oleh Profil Guru Pancasila. Guru memiliki kemampuan dalam mendesain proses pembelajaran yang menekankan pada 6 dimensi profil pelajar Pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berbhineka global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif. Dalam mengimplementasikan 6 dimensi profil pelajar Pancasila guru mampu mendesain sebuah proyek yang dapat melatih peserta didik untuk menggali isu terkait dengan lingkungan sekitar dan berkolaborasi dalam memecahkan masalah. Dalam proses kolaborasi untuk memecahkan masalah di lingkungan sekitar maka dibutuhkan oleh cara interaksi dan komunikasi. Dalam mengolah interaksi dan komunikasi akan tergambarkan rasa kepedulian terhadap sesama dan lingkungan sekitar.
Selain kemampuan guru dalam mengimplementasi desain proses pembelajaran dengan proyek sebagai aktualisasi 6 dimensi profil pelajar Pancasila. Guru juga harus mampu menjadi contoh dan teladan dalam tata kata, tata sikap, tata perilaku, tata berpikir dalam kharakter nilainilai luhur Pancasila. Dalam diri guru yang bahagia dan berkharakter nilai-nilai luhur Pancasila, akan terbangun peserta didik yang berbahagia, berkharakter, dan mampu membangun bangsanya. Negara Indonesia akan menjadi negara yang besar jika virus semangat, kharakter, kebahagiaan guru mengalir dan menghidupi peserta didik. Inilah esensi seorang guru, memberi contoh dan sekaligus menjadi contoh, sehingga pendidikan tidak sekedar transfer ilmu tetapi sekaligus transfer moral seorang guru kepada siswa. Semangat Profil Guru Pancasila.