PT KCIC Jelaskan Konsep Kereta Cepat, Pemkab Dianggap Tidak Mengerti

PT KCIC Jelaskan Konsep Kereta Cepat, Pemkab Dianggap Tidak Mengerti
JELASKAN KONSEP: Direktur Utama PT KCIC, Chandra Dwiputra saat di wanwancarai awak media usai melakukan pertemuan dengan Bupati Bandung Barat. EKO SETIONO/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

NGAMPRAH-PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) menganggap Pemkab Bandung Barat belum menerima informasi lengkap atau konsep pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Sehingga pemerintah daerah tidak mau mengeluarkan izin proyek nasional tersebut.

“Kenapa belum selesai izin? Karena pihak kabupaten tidak mengerti, belum ada informasi, konsep keseluruhan seperti apa. Dengan ada konsep jelas, yang diolah bersama-sama dengan pihak terkait baik dari Pemda dan investor, persoalan izin hanya tinggal mengikuti,” kata Direktur Utama PT KCIC, Chandra Dwiputra usai melakukan pertemuan dengan Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna, Selasa (2/7).

Konsep yang dimaksud Chandara adalah pertumbuhan baru ekonomi di sekitar trase kereta cepat di Walini dengan menyiapkan konsep besar 5.000 hektare, termasuk soal keinginan Bupati Bandung Barat yang meminta komitmen KCIC agar megaproyek kereta cepat yang dilaksanakan di wilayahnya membawa manfaat bagi masyarakat.

Baca Juga:Sukarsono Jabat Pjs Kades PusakaratuWarga Terdampak Pelabuhan Patimban Ikut Pelatihan Operator Forklift

“Sekarang bikin konsep 5.000 hektare, intinya ada keuntungan semua pihak, masyarakat sini juga harus merasakan manfaatnya. Paling gampang dengan 5.000 hektare jadi berapa tenaga kerja terserap, ekonomi juga tumbuh. Itu yang kita cari, jadi kita tidak bicara sepotong, tapi konsep secara overall dulu, nanti setelah itu baru kita tindaklanjuti,” bebernya.

Dia mengatakan, pihaknya sudah membuat konsep master plan 5.000 hektare yang di dalamnya akan bisa dibangun area perumahan, kesehatan, wisata, industri ringan dan pendidikan. Nantinya, yang melaksanakan pembangunan tidak hanya dari KCIC saja tetapi juga melibatkan para investor.

“Kira-kira 5.000 hektare sama dengan BSD (Bumi Serpong Damai), ini harapannya sebesar itu. Kalau itu sudah jadi, luar biasa sekali mungkin bisa lebih besar dari Bandung,” ujarnya

Chandra juga menjelaskan, sampai saat ini progres pembangunan proyek kereta cepat sudah mencapai 22 persen dan dipastikan akan terus berjalan. Sedangkan mengenai pembebasan lahan sudah mencapai 97 persen.

“Anda kalau lihat di sepanjang jalan tol, sekarang tiang-tiang sudah banyak naik. Sebetulnya yang enggak bisa dilhat, kita bikin pondasi di bawah tanah, itu crane banyak di pinggir jalan, kalau bawah sudah, baru naik ke atas. Lalu kalau lihat pinggir tol gerbang Cikarang Utama, sebelah kanan dari arah jakarta, itu sudah banyak balok dicetak untuk balok jembatan sepanjang trase kereta cepat,” ungkapnya.

0 Komentar