Ramadhan vs Godaan Politik

0 Komentar

Agitasi akan dilakukan melalui saluran apapun itu, baik saat kita sedang berinteraksi, maupun melalui media sosial, dan lain-lain. Agitasi akan menghasut dan megacaukan pikiran masyarakat yang tidak menggunakan akal sehatnya. Seseorang yang ahli dalam mencuci otak masyarakat, tidak akan pernah kalah terhadap argumentasi apa pun, sehingga sesuatu yang bohong pun akan terlihat seolah-olah benar terjadi, ataupun benar akan terjadi. Oleh karenanya, akal sehat yang dikaruniai oleh Allah SWT harus digunakan dengan sebaik mungkin untuk melawan para aktor politik yang berniat untuk menghancurkan ibadah puasa kita menjadi sia-sia.

Jangan Asal Mengikuti

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya”, (QS Al-Isra: 36).

Allah SWT berfirman agar kita tidak asal mengikuti seseorang tanpa pengetahuan yang baik. Bisa jadi kita tidak pernah mengetahui, bahwa para aktor politik tersebut mempunyai kepentingannya sendiri, ketika calon yang mereka dukung tidak mendapatkan kemenangan. Sehingga mereka pun akan sangat senang, karena mereka berhasil menghasut masyarakat untuk bertindak anarkis. Sedangkan ketika kita mengikuti perintahnnya, akhirnya kita hanya mendapatkan pepesan kosong, dan ibadah puasa kita hanya mendapatkan lapar dan haus saja.

Baca Juga:Warga Desa Lengkong Jaya Keluhkan Pembakaran Sampah LiarKades Tanggulan Ingin Jamin Kesehatan Perangkat

Oleh karena itu, pada saat bulan ramdhan nanti, kita harus tetap menguatkan keimanan kita agar tidak mengandalkan emosi yang tidak ada gunanya. Ibadah puasa yang baik juga harus dilengkapi oleh cara berpikir yang sehat, agar terhindar dari dahsyatnya godaan para aktor politik yang ada di negeri ini. (*)

DAFTAR PUSTAKA
Shoelhi, Muhammad. 2012. Propaganda dalam Komunikasi Internasional. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Laman:

1 2 3
0 Komentar