Sulap Karet dan Plastik Bekas, Bahrul Ciptakan Kerajinan Perahu

Sulap Karet dan Plastik Bekas, Bahrul Ciptakan Kerajinan Perahu
KREATIF: Bahrul Anam menunjukan beragam kerajinan perahu yang merupakan hasil karya di kios miliknya, Selasa (5/11). YOGI MIFTAHUL FAHMI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Barang bekas atau sampah di sekitar bisa menjadi nilai rupiah. Itulah yang dilakukan Bahrul Karim, pedagang kelontongan kaki lima. Dia kini memiliki aktivitas baru dengan ide kretif menyulap sampah karet dan plastik jadi perahu.

Saat ditemui Pasundan Ekspres, pria yang berjualan di Jalan Raya Pamanukan – Pondok Bali tikungan pertama sebelum Masjid Al Hadad ini, mulai membuat kerajinan perahu dari bahan bekas. Seperti karet sandal dan platik bekas minuman botol. Aktivitas itu dilakukanya dalam sebulan terakhir sambil berjualan es, kopi dan rokok di lapak miliknya.

“Ini baru sekitar satu bulan, tadinya ya untuk isi waktu luang pas jualan saja. Lama kelamaan saya jadi tertarik juga,” kata Bahrul, Selasa (5/11).

Baca Juga:SMAN 2 Subang Juara Umum Lomba Pramuka Tingkat NasionalPutri Ahmad Syaikhu Khatam Juz 30

Ide tersebut, awalnya dibuatkan dalam melalui kardus-kardus bekas, namun karena gampang rusak ketika basah atau jika dimainkan. Dia terpikir untuk menggantinya dengan karet sandal bekas.

“Karetnya ada yang ngirim bekas, ya memanfaatkan yang bekas-bekas saja. Dibuat sendiri di warung sambil jaga, namanya juga usaha harus kreatif,” ucapnya.

Perahu-perhau buatanya sendiri dibuat dalam beragam bentuk dan juga ukuran. Mulai dari yang kecil, sedang hingga besar dengan beragam harga. Bahrul mengaku, untuk membuat perahu kecil setidaknya membutuhkan waktu hingga tiga hari pekerjaan.
“Kalau yang besar bisa sampai seminggu atau sepuluh hari, buatnya di sini saja sambil jualan. Alhamdulillah meskipun baru, tapi ada saja yang beli,” bebernya.

Perahu-perahu yang ia buat dibanderol mulai dari harga Rp 30.000 hingga Rp 50.000. Bahkan untuk ukuran besar, Bahrul menyebut bisa untuk bermain di saluran atau sungai.
“Kalau yang besar itu bisa jalan kalau di air, tidak cepat rusak juga karena bahannya karet,” jelasnya.

Bahan yang digunakan sangat simple. Mulai dari lem, karet, serta botol-botol plastik. Saat ini, hasil kerajinan tanganya itu dipajang di sebuah lapaknya sendiri bersama dengan jualan es, rokok serta batu mulia.

Bahrul menyebut, selain kerajinan dan jualan es, ia juga menjual aneka batu akik mulia. Seperti kali maya, kecubung, bacan dan lainnya.

0 Komentar