SUBANG– Kondisi terkini Pasar Ciater sudah rata dengan tanah. Bangunan bertahun- tahun yang menjadi pusat aktivitas ekonomi warga kini hanya menyisakan puing-puing dan kenangan.
Pantauan Pasundan Ekspres pada Senin (25/8/2025) memperlihatkan suasana yang jauh berbeda dari biasanya. Di lokasi pasar Ciater, hanya tampak bebatuan dan sisa-sisa pondasi bangunan. Suara ramai pedagang yang dahulu memenuhi setiap sudut pasar kini tergantikan oleh dentuman palu dan aktivitas warga yang masih sibuk membersihkan area.
Sejumlah pedagang tampak berusaha memungut sisa-sisa besi dan baja ringan dari reruntuhan bangunan. Mereka terlihat memilah material yang masih bisa dimanfaatkan atau dijual kembali. Namun, tak ada lagi bangunan kokoh yang berdiri di sana. Pasar Ciater kini benar-benar rata dengan tanah.
Baca Juga:Agendakan Kunjungan ke Maluku Utara, Menteri Nusron Komitmen Kawal Sinergi Jajaran di Moloku Kie RahaAkses Peta Pertanahan Melalui Bhumi Terbuka untuk Publik, Kementerian ATR/BPN Perkuat Transparansi
Bagi masyarakat sekitar, perubahan ini bukan sekadar hilangnya bangunan fisik, tetapi juga menghapus jejak kehidupan yang sudah lama melekat. Pasar Ciater selama ini dikenal sebagai pusat ekonomi tradisional di kawasan wisata Ciater, tempat transaksi berlangsung setiap harinya, mulai dari kebutuhan pokok hingga cendera mata untuk wisatawan.
Seorang pedagang yang enggan disebutkan namanya mengatakan, dirinya merasa kehilangan karena sejak lama menggantungkan hidup di pasar tersebut. “Biasana mah rame pisan, ayeuna mah kosong. Ngan nyésakeun kenangan,” ucapnya.
Meski demikian, warga masih menaruh harapan besar agar pemerintah daerah segera menyiapkan rencana pembangunan kembali pasar yang lebih representatif. Mereka berharap, keberadaan pasar modern nantinya tetap mengakomodasi pedagang lama yang selama ini mencari nafkah di Pasar Ciater.(hdi)