ADAPTASI PENDIDIKAN DI ERA NEW NORMAL

ADAPTASI PENDIDIKAN DI ERA NEW NORMAL
0 Komentar

Hal itupun menurut saya juga perlu dilakukan bergiliran masuknya. Bagi sekolah setingkat SMP/MTs atau SMA/MA yang terdiri dari tiga tingkat dan tiap tingkat terdiri banyak kelas bisa diberlakukan jadwal dalam satu minggu 6 hari itu dibagi masuknya untuk tiga tingkat. Jadi masing-masing tingkat mendapat jadwal masuk seminggunya dua hari.

Dalam satu hari untuk satu tingkat tersebut dibagidua sift. Sift pertama dimulai jam 06.30 – 09.30,sift kedua jam 10.30- 13.30. Ada jeda antar sift dimaksudkan supaya tidak ada tumbukan antar siswa yang pulang dan datang, sehingga bisa dihindari kerumunan. Untuk guru yang mengajar bila ada jadwal berkelanjutan juga bisa ada waktu untuk istirahat. Untuk jam belajar, 4 jam itu dilakukan secara terus menerus tanpa istirahat.

Untuk kondisi kelas juga harus didesain tempat duduk tidak terlalu rapat. Kalau idealnya pembelajaran dalam satu kelas ada 20 sampai 25 siswa maka itu sudah bagus untuk diterapkan juga pada kondisi sekarang. Jadi kelas tidak berjubel, ada jarak antar bangku.

Baca Juga:Istri Tak Ikut Berkebun, Petani Garap Putri SendiriBoogaloo Kecil

Di sekolah/madrasah yang siswa perkelasnya banyak lebih dari 25 bisa dibagi menjadi 2 rombongan belajar, tentunya dengan jadwal pelajaran sama tetapi guru berbeda. Memang kelihatannya ribet dan perlu kerja keras untuk penanganannya, tetapi tidak apa-apa demi kenyamanan dan keselamatan siswa. Tiap kelas pun juga harus disediakan tempat cuci tangan beserta sabunnya, maupun di tempat-tempat lain diluar kelas yang sekiranya siswa sering disitu dan jauh dari kamar mandi.

Di depan sekolah/madrasah harus disediakan bilik steril (Disinfection Chamber) yang diletakkan pada gerbang utama pintu masuk, yang mana siswa diharuskan untuk masuk bilik steril (Disinfection Chamber)itu sebelum masuk ke area sekolah/madrasah. Bila di sekolah/madrasah ada pintu masuk lain selain gerbang utama bila memungkinkan ditiap pintu masuk harus disediakan bilik steril ini kalau tidak memungkinkan, karena terkendala biaya, maka keluar masuk area sekolah/madrasah dipusatkan pada satu titik yaitu gerbang utama. Bilik steril ini perlu dijaga karena mewaspadai siswa yang tidak mau masukbilik steril, sehingga bisa dipastikan bahwa siswa atau guru atau siapa saja yang masuk area sekolah/madrasah sudah dalam kondisi steril.

0 Komentar