PASUNDAN EKSPRES – Dalam konteks umum, tenor merujuk pada durasi kontrak dalam instrumen keuangan. Dalam konteks pemberian kredit, tenor menjadi salah satu aspek penting yang memerlukan perhatian.
Tenor digunakan untuk menunjukkan sisa waktu kontrak hingga aset yang mendasarinya jatuh tempo. Untuk pemahaman yang lebih mendalam, mari simak penjelasan lengkap tentang pengertian tenor di bawah ini.
Baca juga: Cara Investasi Uang dengan Cermat di Tengah Gejolak Ekonomi Global
Arti Tenor

Arti tenor dalam definisi yang dikutip dari laman BFI Finance, tenor adalah periode waktu yang diberikan oleh pemberi kredit (pihak yang memberikan dana atau pembiayaan) kepada penerima kredit (pihak yang berkewajiban untuk membayar dan melunasi utang).
Panjangnya tenor akan ditentukan melalui kesepakatan antara pemberi kredit dan penerima kredit, atau berdasarkan kemampuan penerima kredit dalam membayar angsuran.
Tenor berperan penting dalam menentukan berapa lama penerima kredit membutuhkan waktu untuk melunasi angsurannya, sebab selama periode kontrak yang disetujui, mereka harus membayar angsuran secara berkala.
Dalam konteks ini, jumlah tenor juga memiliki dampak pada tingkat suku bunga yang ditawarkan oleh pemberi pinjaman kepada penerima kredit. Biasanya, semakin lama tenor, suku bunga yang ditawarkan akan semakin tinggi, sementara tenor yang lebih singkat cenderung memiliki suku bunga yang lebih rendah.
Penting untuk dicatat bahwa tenor mengacu pada durasi yang tersisa dalam sebuah kontrak, sementara jatuh tempo merujuk pada awal kontrak saat kontrak tersebut dimulai.
Variasi Tenor

Secara umum, ada dua kategori tenor yang umum ditemui, yaitu tenor pinjaman dan tenor simpanan.
Tenor Pinjaman, seperti yang dijelaskan dalam ebook “KPR 101” oleh KPR Academy, adalah jangka waktu kontrak yang diberikan pada saat pengajuan pinjaman, investasi, atau kontrak lainnya. Secara singkat, tenor pinjaman adalah durasi yang diberikan oleh pemberi kredit kepada penerima kredit untuk melunasi angsuran.
Sementara itu, Tenor Simpanan adalah periode waktu yang digunakan dalam investasi simpanan yang ditawarkan oleh bank. Biasanya, tenor simpanan bervariasi mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, atau bahkan 1 tahun. Simpanan ini menawarkan suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan reguler. Dengan kata lain, semakin lama tenor simpanan, semakin besar suku bunga yang akan diterima oleh penabung.
Harap diingat bahwa dalam kasus deposito, sejumlah uang mungkin tidak dapat ditarik sebelum tenor berakhir, dan jika ditarik lebih awal, bank dapat mengenakan denda sesuai dengan kebijakan mereka.
Jenis dan Contoh Tenor

Panjang atau pendeknya tenor akan bervariasi tergantung pada jenis proyek atau kemampuan penerima kredit dalam melunasi utang mereka. Berdasarkan jenis kredit atau pembiayaan, ada beberapa tipe tenor, termasuk:
Berdasarkan Durasinya, Tenor Dapat di Bagi Menjadi 2
Baca juga: Ferrari 296 GTS, Supercar Hybrid Baru dan Varian 296 GTB dengan Atap yang Dapat di buka

- Tenor Panjang: Mencakup durasi angsuran dari 3 hingga 30 tahun. Contoh penggunaan tenor panjang termasuk dalam KPR, pembelian kendaraan bermotor dengan pembiayaan, dan pembiayaan yang melibatkan aset mobil atau sertifikat rumah sebagai jaminan.
- Tenor Pendek: Mencakup durasi angsuran mulai dari 1 bulan hingga 3 tahun. Tenor pendek biasanya digunakan untuk kredit atau pembiayaan dengan jumlah pokok utang yang lebih kecil, seperti pembiayaan dengan jaminan BPKB sepeda motor, pembelian barang elektronik dengan kredit, atau pinjaman online (pinjol).
Demikianlah penjelasan tentang konsep tenor, variasi jenisnya, tipe-tipe, dan contohnya. Semoga informasi ini dapat meningkatkan pemahaman Anda.