Daya Beli Masyarakat Rendah, Pedagang di Pasar Induk Terminal Subang Berkurang

Daya Beli Masyarakat Rendah, Pedagang di Pasar Induk Terminal Subang Berkurang
PEDAGANG: Doleh, pedagang sayur asal Sukamelang saat diwawancarai Pasundan Ekspres. MUHAMMAD FAISHAL/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Terdapat beberapa pasar yang ada di Subang, salah satunya adalah Pasar Induk Terminal Kota Subang. Pasar Induk Terminal Kota Subang merupakan pasar tradisional yamg beralamat di Sukamelang, Kecamatan Subang, Kabupaten Subang.

Di era modern yang serba digital ini tentunya memberikan beberapa dampak kepada pasar tradisional seperti Pasar Induk Terminal Kota Subang. Lalu bagaimana kondisinya saat ini?
Kepala UPTD Pasar Subang, Acu Yudiana mengatakan, terjadi penurunan jumlah pedagang di pasar tersebut yang disebabkan oleh beberapa faktor.

Pertama, dikarenakan perkembangan zaman di era digital. Para pedagang tradisional yang merasa sulit mengikuti perkembangan akhirnya pindah ke tempat lain atau bahkan beralih profesi.

Baca Juga:Bulog Cabang Kabupaten Subang – Purwakarta Klaim Penyaluran Bantuan Pangan SelesaiKomisi III DPRD Karawang Minta PT Pupuk Kujang Ikut Tangani Kekeringan Lahan Pertanian

“Kedua, persaingan harga dengan tempat lain. Saat ini telah banyak grosir yang buka di sejumlah daerah dengan harga yang lebih bersaing sehingga konsumen lebih memilih untuk belanja di tempat lain,” katanya.

“Ditambah lagi daya beli masyarakat Subang yang rendah. Terakhir, infrastruktur yang berhubungan dengan kenyamanan baik untuk pedagang maupun pembeli,” ucapnya.

Di masa jayanya, pasar ini memiliki ribuan jumlah pedagang. Namun saat ini jumlah pedagang yang berada di Pasar Induk Terminal Kota Subang sebanyak 382 orang pedagang. Dengan jumlah ruko, toko, kios, dan los yang tersedia sebanyak 1.104 unit.

Acu berharap agar adanya tindak lanjut dari pemerintah agar ada perbaikan infrastruktur terutama akses jalan. Mengingat sebentar lagi akan masuk musim penghujan yang diprediksi pada bulan November ini yang tentunya akan mengakibatkan jalanan menjadi licin.

Meskipun dengan keadaan tersebut, masih nampak pedagang yang aktif berjualan. Salah satunya adalah Doleh, seorang pedagang sayur asli Sukamelang.

Dia mulai berjualan di sini pada tahun 2020. Omzet yang didapatkan dalam satu hari bisa mencapai Rp1.000.000.

“Kurang lebih dalam sehari kurang lebih bisa mendapatkan kurang lebih Rp1.000.000, tapi kan modalnya juga cuman Rp600.000. Jadi masih kurang. Makanya saya merangkap sekaligus keamanan di sini,” ucapnya.

Baca Juga:Setelah Sengketa 29 Tahun, Eksekusi Lahan HM Zaenudin KondusifDPRD Karawang Segera Bentuk Satgas Penanggulangan Penyakit Menular dan Tidak Menular

Selain Doleh, yang merupakan warga asli Sukamelang, juga terdapat penjual luar asal luar Kota Subang. Salah satunya adalah Edi, penjual kios asal Tasikmalaya.

0 Komentar