Dramaturgi Putra Mahkota Banten

Dramaturgi Putra Mahkota Banten
0 Komentar

Nana juga mengungkapkan banyaknya peserta pemilu yang memiliki afiliasi dengan kepala daerah atau pejabat daerah tidak hanya menyebabkan potensi pelanggaran keterlibatan birokrasi, tapi juga rawan kebijakan yang menguntungkan kelompok politik tertentu hingga digunakannya APBD untuk pencalonan pihak tertentu. Informasi tersebut merupakan bukti bahwa panggung belakang dari ketiga putra mahkota sudah terlihat dengan jelas, sehingga urusan panggung belakang dari mereka, memang selalu berkaitan dengan oligarki. Kendati demikian, kini putra mahkota hanya tinggal membuktikan saja, apakah potensi pelanggaran akan terjadi, atau justru potensi tersebut hanya sebuah prediksi yang salah.

Solusi untuk Putra Mahkota

Aristoteles berpendapat manusia adalah baik dari segi moral, jika selalu mengadakan pilihan-pilihan rasional yang tepat dalam perbuatan moralnya, dan mencapai keunggulan dalam penalaran intelektual, maka orang seperti itu adalah orang yang akan mendapatkan kebahagiaan (Vardiansyah, 2008: 101).

Pendapat Aristoteles seharusnya diterapkan oleh putra mahkota yang pada saat ini harus membuat janji yang rasional, karena pada saat ini masyarakat hanya membutuhkan kebijakan yang dapat diterima oleh akal sehatnya, jadi jika ketiga putra mahkota tersebut dapat membuat kebijakan yang rasional, maka masyarakat pun akan bahagia.

Baca Juga:Pendidikan Karakter dan Ironi (Guru) MadrasahCharly Van Houten Bantu Pengobatan Sobik, Segera Operasi Lanjutan

Maka dari itu, putra mahkota jangan hanya memanfaatkan elektabilitas yang ada di Banten. Sehingga karena didukung oleh elektabilitas yang tinggi, maka mereka bisa melakukan dramaturgi tanpa adanya batasan. Jika putra mahkota ingin membuktikan bahwa mereka adalah caleg yang sangat berkualitas, maka cobalah buktikan dengan sebaik mungkin. (*)

Laman:

1 2 3
0 Komentar