Guru Penggerak Tak Dapat Menembus Kemerdekaan Pendidikan, Benarkah?

Guru Penggerak Tak Dapat Menembus Kemerdekaan Pendidikan, Benarkah?
0 Komentar

Rasa ewuh pakewuh dapat mengakibatkan hambatan dalam beride, berkreasi, berinovatif dan mengaktualisasikan sekolah merdeka. Bagi kaum generasi muda yang menjadi guru penggerak dan Kepala Sekolah penggerak diharapkan tetap memberikan pengaruhnya gerakannya menuju Sekolah Merdeka dengan tetap tidak meninggalkan adat ketimuran.

Gerakan ini memungkinkan, karena setiap dalam guru program guru penggerak terdapat berbagai macam posisi. Posisi tersebut adalah sebagai instruktur, fasilatator, guru penggerak, pengajar praktik. Selanjutnya perlu dicari indikator terukur yang merepresentasikan dampak aksi guru penggerak terhadap lingkungan sekolah sehingga elemen sekolah bisa melihat efek nyata dari aksi guru penggerak dan akan memberikan perubahan yang signifikan.

Posisi Gerakan terdiri posisi Instruktur terdapat 2 angkatan, Fasilitator terdapat 9 angkatan, Guru Penggerak 7 angkatan. Pengajar Praktik 7 angkatan. Masing-masing dari posisi tersebut terdapat 6000 orang. Oleh karena jika dihitung terdapat 260.000 guru penggerak. Jika seluruh guru di Indonesia sebanyak 3.36 juta jiwa, maka jumlah guru penggerak sebanyak 7.74% dari seluruh Indonesia.

Baca Juga:Tak Perlu Khawatir Pegal Megang Mouse, Logitech Kini Pasarkan Mouse VertikalGubernur Ridwan Kamil Serahkan 502 Sertifikat Tanah Wakaf untuk Masyarakat

Gerakan Guru Penggerak telah diluncurkan mulai pada bulan November 2020. Artinya program ini berlangsung selama hampir 1,5 tahun. Angkatan dari tiap posisipun telah bertambah jumlahnya. Hal ini artinya telah beberapa orang dinyatakan lolos sebagai guru penggerak dengan posisi masing-masing. Hal yang ditunggu adalah action dari guru penggerak. Jumlah 7.74% walaupun tidak membentuk deret geometri, setidaknya dapat membentuk deret aritmatika.

Pertumbuhan guru penggerak diharapkan dapat memengaruhi guru-guru di lingkungannya. Jumlah 260.000 guru seharusnya dapat bergerak sesuai dengan deret geometri 260.000; 520.000; 780.000; dsb. Jika jumlah guru Indonesia sebanyak 3.36 juta jiwa maka kelipatan hampir 13 kali lipat dari jumlah guru penggerak. Artinya untuk dapat melakukan Gerakan guru merdeka dibutuhkan 13 bulan jika pengaruh deret geometrinya berlangsung selama satu bulan.

Peran guru penggerak adalah menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah dan di wilayahnya. Dalam kurikulum merdeka yang didukung oleh guru penggerak pembelajaran berbasis proyek. Pembelajaran berbasis proyek ini dapat memengaruhi kemampuan para guru yang bukan penggerak mendapatkan pengaruhnya dari para guru penggerak. Guru penggerak dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong well-being ekosistem pendidikan di sekolah. Guru penggerak dapat membagikan ilmu, pengalaman, dan keterampilannya kepada guru lain baik di sekolah masing-masing maupun sekolah lain.

0 Komentar