Diskusi Ngopi Kritisi Kenaikan Harga Minyak Goreng dan BBM, Mahasiswa se Bandung Raya Siap Aksi

DISKUSI: Aliansi Mahasiswa SE Bandung Raya usai menggelar Diskusi Ngopi mengkritisi kenaikan harga minyak goreng dan bahan bakar minyak. ISTIMEWA
DISKUSI: Aliansi Mahasiswa SE Bandung Raya usai menggelar Diskusi Ngopi mengkritisi kenaikan harga minyak goreng dan bahan bakar minyak. ISTIMEWA
0 Komentar

BANDUNG-Ditengah kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng serta BBM, Kelompok Aliansi Mahasiswa Bandung Barat gelar Ngobrol Perkara Isu (NGOPI) yang bertajuk “Minyak Naik,BBM Naik, Masyarakat Sulit, Salah Siapa?” yang digelar di Garasi 81 Kota Bandung, Kamis (21/4).

Pada kegiatan Ngopi tersebut hadir sebagai akademisi dan koordinator aliansi mahasiswa Bandung Kurnia Zohari yang memberikan materi terkait kenaikan minyak goreng dan BBM.

“Ngopi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman terkait kenaikan minyak goreng dan juga BBM yang hari ini menyulitkan masyarakat, karena sudah sepatutnya mahasiswa mengambil peran dalam menjawab persoalan yang ada di Negara ini,” ujar Kurnia Zohari Koordinator Aliansi Mahasiswa Bandung Raya.

Baca Juga:Sambut Lebaran 2022, Indosat Ooredoo Hutchison Siap Berikan Pengalaman Digital Kelas DuniaPemkot Bandung Diharapkan Tidak Menunda Pelantikan Kepala Sekolah

Zohari menjelaskan, pengkajian ini dilakukan untuk pencerdasan mahasiswa sebelum melakukan aksi. Sehingga saat mengkritisi, mahasiswa paham betul akar persoalan terkait permasalahan tersebut.

“Permasalahan kenaikan minyak goreng dan juga BBM ini tentu menjadi persoalan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Maka dari itu kami aliansi mahasiswa Bandung raya mengkaji persoalan isu ini sampai ke akarnya, sebelum pada akhirnya nanti kita bergerak menyuarakan aspirasi masyarakat,” jelasnya.

Zohari berharap kegiatan ngopi ini merupakan agenda konsolidasi mahasiswa se Bandung Raya untuk menumbuhkan moralitas serta edukasi sebelum nantinya memberikan ultimatum pada pemangku kebijakan.

“Harapannya dengan adanya agenda ngopi ini mahasiswa dan masyarakat umumnya lebih tercerdas kan terkait keresahan yang timbul di masyarakat, sebelum nantinya kita lawan dan memberikan ultimatum pada pemangku kebijakan,” pungkasnya.(sep)

 

0 Komentar