Hompimpah Eduplay Fasilitasi Anak Bermain Mengenal Hal Baru

Hompimpah Eduplay Fasilitasi Anak Bermain Mengenal Hal Baru
ASYIK BERMAIN: Anak-anak nampak asyik bermain di Hompimpah Eduplay. MUHAMAD FAISHAL/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Setiap orang tua ingin memberikan pendidikan terbaik untuk anaknya. Akan tetapi untuk anak usia dini rentang usia di bawah umur tiga tahun tentu sekolah model formal terlalu berat bagi mereka.

Orang tua juga akan merasa khawatir jika tidak dapat dekat dan memantau kegiatan buah hatinya. Ditambah lagi bagi yang tinggal di Kabupaten Subang, pastinya sulit untuk menemukan tempat yang cocok untuk anak Anda. Maka dari itu, Hompimpah Eduplay hadir sebagai pilihan.

Menurut salah satu Founder Hompimpah Eduplay, Septi, berdirinya Hompimpah Eduplay dilatarbelakangi oleh kekhawatiran terhadap anaknya mendapatkan pendidikan yang melebihi kapasitasnya di tempat lain dan kurangnya tempat pendidikan usia yang tepat di Kabupaten Subang.

Baca Juga:Bawaslu Subang Sebut Belum Ada Sengketa PemiluBPBD Sebut 16 Desa di Purwakarta Berisiko Kekeringan

“Berawal dari anak saya, dan juga minimnya tempat pendidikan usia dini di Subang. Akhirnya saya dan teman-teman yang lain berinisiatif untuk mendirikan Hompimpah Eduplay ini,” ucapnya kepada Pasundan Ekspres di sela-sela kegiatan Peringatan HUT ke-78 RI di BTN Ciheuleut, Minggu (20/8).

Hompimpah Eduplay merupakan tempat anak memulai perjalanan yang menyenangkan terutama dalam mencoba hal baru dan mengembangkan rasa ingin tahu. Di sana Anda tidak perlu khawatir jika buah hati akan menerima muatan yang berat seperti berhitung atau membaca, sebab Hompimpah Eduplay bukanlah ‘sekolah’ model formal.

Anak hanya akan bermain dan mengenal hal baru yang melatih psikis, emosional, sensorik, dan motorik anak. Hompimpah Eduplay juga di bawah pengawasan psikolog anak, sebab Septi juga merupakan seorang psikolog lulusan dari Universitas Padjajaran.

“Anak di usia dini belum siap untuk menerima muatan berat seperti membaca atau berhitung, maka dari itu, kami tidak akan memberikan pelajaran seperti di sekolah formal,” ucapnya.

Dengan menerapkan pendekatan bermain, anak-anak didorong untuk lebih aktif terlibat dalam proses belajar, menumbuhkan rasa sosial, stabil terhadap emosi dan mendorong rasa ingin tahu. Beberapa contoh kegiatannya seperti melatih keseimbangan anak, mengenal anggota tubuh dan fungsinya, mengenal apa yang anak makan, dan lain-lain, semua itu dilakukan bebasis permainan.

Saat ini guru Hompimpah Eduplay berjumlah enam orang, Septi mengaku bahwa saat ini mereka keterbatasan sumber daya manusia.

0 Komentar