Istiqomah Kunci Meraih Taqwa

Istiqomah Kunci Meraih Taqwa
0 Komentar

Kata taqwa di dalam Al-Qur’an diulang dalam berbagai bentuk dan konteks sebanyak 232 kali. Hal ini menunjukkan bahwa derajat kertaqwaan adalah derajat paripurna yang sangat diharapkan oleh setiap muslim. Demikian pula dengan perintah puasa dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 183 diakhiri dengan harapan agar menjadi orang yang bertaqwa.

Uniknya, dalam tema Ramadhan terdapat empat harapan yang diletakkan di akhir ayat yakni : la’allakum tattaquun  yang berarti agar kalian menjadi bertaqwa (Al-Baqarah ayat 183), la’allakum tasykuruun yang berarti agar kalian menjadi bersyukur (Al-Baqarah ayat 185),  la’allahum yarsyuduun yang berarti agar mereka mendapat petunjuk (Al_baqarah ayat 186), dan la’allahum yattaquun  yang artinya agar mereka menjadi bertaqwa (Al-Baqarah ayat 187).  Harapan tersebut sangat ditekankan oleh Allah berulang kali melalui tangga menuju derajat ketaqwaan yani bersyukur dan senantiasa mengikuti Petunjuk Allah dan Rasullah SAW.

Keunikan lain dari harapan yang terulang-ulang tersebut adalah penggunaan bentuk kata kerja yang sedang dikerjakan secara continue (Present continuous tense) atau dalam Tata Bahasa Arab adalaf “fi’il mudhari’. Hal ini mengandung makna bahwa meraih derajat ketaqwaan tidak cukup dengan amalan dalam sekali tayang, namun amalan yang terus dikerjakan dan berkelanjutan atau istiqamah. Maka istiqamah sejatinya adalah kunci meraik ketaqwaan, sebagaimana Hadits Bukhari dan Muslim : Amalan yang dicintai Allah adalah yang dilakukan terus-menerus (istiqamah) walau sedikit.

Baca Juga:Diduga Langgar UU Ketenagakerjaan, Komisi IV DPRD Karawang Panggil Indogrosir dan DisnakerUniversitas Pertiwi resmi menjalin kerjasama dengan LP Ma'arif NU Kabupaten Karawang

Terkait tema ‘ Istiqamah” terdapat fenomena menarik di dalam bulan Ramadhan yakni amalan sekali tayang di awal lalu menyusut di tengah atau akhirnya. Jumlah shaf shalat tarawih di hari- hari awal Ramadhan sangat penuh membludak, namun menyusut di Tengah atau di akhir Ramadhan. Ada juga fenomena Masjid ramai dan dipadati jamaah selama bulan Ramadhan, namun di bulan Syawal dan seterusnya tiba-tiba menjadi sunyi berbeda jauh dibanding saat Ramadhan. Tradisi bersedekah takjil buka puasa dan sedekah lainnya kembali melemah tak seindah saat saat Ramadhan.

0 Komentar