Kekeringan Pantura Subang: Embung Sebagai Solusi untuk Pasokan Air Pertanian

Kekeringan Pantura Subang: Embung Sebagai Solusi untuk Pasokan Air Pertanian
0 Komentar

SUBANG – Dampak El Nino menyebabkan pasokan air terbatas, terutama untuk irigasi pertanian di beberapa wilayah Kabupaten Subang, khususnya di Pantura.

Akibat kekeringan ini, petani di Pantura membutuhkan embung (cekungan penampung) untuk mengumpulkan mata air yang dapat digunakan untuk pengairan dan meningkatkan produktivitas pertanian.

Kepala Bidang Pertanian Kabupaten Subang, Nana Supriatna, mengungkapkan bahwa embung merupakan salah satu solusi pertama dalam menghadapi kekeringan di Pantura.

Baca Juga:Tayub Kosar, Warisan Budaya Subang yang Berasal dari Kalangan Bangsawan dan MenakKadisdikbud Subang: PKBM Mekar Jaya Abadi Konsisten Tingkatkan Kualitas Pendidikan Non-Formal

“Memang benar, penanganan utama untuk mengatasi kekeringan adalah dengan pembuatan embung. Setiap tahun, kami memiliki program pembuatan embung,” ungkapnya kepada Pasundan Ekspres.

Dinas Pertanian telah lama menjalankan program pembuatan embung, tetapi Nana menjelaskan bahwa pembuatan embung terkendala oleh lahan. Lahan yang diperlukan untuk pembuatan embung haruslah tanah yang tidak dimiliki oleh pemerintah.

“Hambatan utama adalah lahan yang dibutuhkan untuk embung haruslah milik swasta, kecuali jika ada sungai atau saluran yang tidak digunakan yang dapat dimanfaatkan untuk embung dan diperdalam untuk penampungan air,” tambahnya.

Saat ini, satu-satunya embung yang telah dibangun berada di Kecamatan Compreng, sedangkan embung lainnya belum dibangun karena masalah lahan.

Nana menjelaskan bahwa jika kelompok tani mengusulkan pembuatan embung, Dinas Pertanian dapat mengusulkan lagi ke Kementerian Pertanian. Namun, hingga saat ini belum ada kelompok tani yang mengajukan usulan pembuatan embung di wilayah Pantura karena kendala lahan.

Nana juga menekankan bahwa embung bukan hanya berperan dalam mengatasi kekeringan, tetapi juga dalam penanganan banjir, karena air dapat ditampung di embung.

“Embungs sebaiknya harus ada banyak, sehingga saat terjadi kelebihan air, air dapat disimpan di embung, dan saat kekurangan air, air dapat digunakan untuk pertanian,” tutupnya. (cdp)

 

0 Komentar