Kisruh PPDB Jabar, Ruhimat Turun Tangan Perjuangkan Siswa Agar Bisa Sekolah

Kisruh PPDB Jabar, Ruhimat Turun Tangan Perjuangkan Siswa Agar Bisa Sekolah
CEK LANGSUNG: Bupati Subang Ruhimat bersama Kadisdikbud Tatang Komara saat mengunjungi SMAN 1 Kalijati. CINDY DESITA/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Hari pertama masuk sekolah tahun ajaran baru 2023/2024 jenjang SMA masih menyisakan persoalan PPDB. Misalnya di SMAN 1 Kalijati, sejumlah orang tua kecewa anaknya tak bisa masuk ke sekolah tersebut.

Mendengar gejolak PPDB itu, Bupati Subang H Ruhimat didampingi Kepala Disdikbud Subang Tatang Komara menyidak langsung SMAN 1 Kalijati, Senin (17/7). Ruhimat ingin mendengar langsung alasan 39 siswa asal Desa Banggala Mulya, Kecamatan Kalijati tak diterima sekolah tersebut.

Para orang tua siswa juga melakukan protes terhadap pihak sekolah karena Desa Banggala Mulya tidak masuk Zonasi ke SMAN 1 Kalijati padahal masih satu kecamatan.

Baca Juga:Kadisdikbud Subang Ajak Siswa dan Guru Semangat Hadapi Tahun Ajaran BaruDishub Subang Bakal Evaluasi Kinerja Koordinator Parkir

Selain tak masuk zonasi ke SMAN 1 Kalijati, siswa di Desa Banggala Mulya juga tak masuk Zonasi ke SMA negeri di kecamatan terdekat seperti SMAN 1 Cipeundeuy, SMAN 1 Dawuan dan SMAN 1 Serangpanjang.

Bupati Subang Ruhimat hingga Senin (17/7) belum bisa memberikan keputusan kepada para siswa yang tak diterima. Ruhimat meminta kepada para orang tua siswa untuk bersabar.

Dia akan berusaha memperjuangkan nasib anak-anak kita agar bisa bersekolah di SMAN 1 Kalijati.

“Mohon sabar, saya besok akan menemui Kadisdik Jabar untuk mendesak dan mencari solusi terkait nasib anak-anak Subang yang tak bisa diterima di SMA Negeri akibat Zonasi,” ujarnya.

Menurut Ruhimat, kasus kisruh PPDB di Subang ini tak hanya terjadi di SMAN 1 Kalijati. Melainkan juga di SMAN 1 Jalancagak dan SMAN 1 Purwadadi serta SMAN 1 Serangpanjang.

“Kita akan upayakan semua anak-anak kita yang kemarin tak diterima karena zonasi, agar bisa sekolah ke SMA Negeri. Kita juga akan tawarkan solusi seperti menambah ruang kelas baru maupun membuka SMA terbuka,” katanya.

Ruhimat memohon kepada orang tua siswa, agar diberikan waktu satu minggu. Pihaknya akan koordinasi terlebih dahulu dengan Dinas Pendidikan Provinsi.

Baca Juga:Cerita Orang Tua Antarkan Anak Masuk Sekolah di Hari Pertama, Rela Tinggalkan Kesibukan Demi Lihat Anak BelajarDukung Pertumbuhan Gizi, Alfarmart Sahabat Posyandu Targetkan 10.000 Ibu dan Balita

“Mudah-mudahan ada solusi semua siswa yang tidak diterima di beberapa sekolah negeri karena zonasi, bisa tetap diterima di sekolah negeri terdekat,” pungkasnya.
Sebelumnya, puluhan orang tua di Desa Banggala Mulya, Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, melakukan aksi demontrasi menuntut agar anaknya diterima di SMAN 1 Kalijati.

0 Komentar