Labelisasi untuk Rumah Orang Miskin, Perlukah?

Labelisasi untuk Rumah Orang Miskin, Perlukah?
0 Komentar

Perkataan yang baik dan pemberian ma’af lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Mahakaya lagi Mahapenyantun. (TQS. Al-Baqarah: 263).

Dalam Islam sangat posisi penguasa dan rakyatnya seperti orang tua pada anaknya. Dalam satu hadist digambarkan kalau penguasa itu seperti penggembala dan rakyat semisal gembalannya. Penggembala tidak mungkin menelantrakan apa yang menjadi tanggungjawabnya.

Maka pemberian bantuan dari pemerintah untuk rakyat juga merupakan kewajiban dan tanggungjawab. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini. Banyak rakyat yang kurang sandang, papan hingga pangan. Maka tugas penguasa sebisa mungkin mencukupi kebutuhan rakyatnya. Bukan malah dijadikan beban.

Baca Juga:Viral, Mobil PBB Dipakai Adegan Video MesumHANI Adalah Komitmen Semua Pihak Memerangi Bahaya Narkoba

Seperti teladan yang diberikan oleh penguasa di masa kejayaan Islam. Bagaimana Khalifah Umar Bin Khattab begitu memikirkan rakyatnya dan hanya menyisakan roti dan minyak saja untuk dirinya. Dan ini hanya dilakukan oleh pemimpin yang menjadikan Islam sebagai asas bernegara.

Tak ada perlakuan yang berbeda antara orang kaya dan miskin. Semua warga negara berhak mendapat pelayanan dari negara. Tidak ada kelas-kelas dalam rumah sakit. Begitupun dalam fasilitas-fasiliras yang lainnya. Sungguh umat merindukan kembali kekhilafahan yang telah memberikan kesejahteraan sedemikian. (*)

Laman:

1 2
0 Komentar