Memaknai Sila Pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa” Bagian Ke Tujuh Belas Pancasila Way

Memaknai Sila Pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa” Bagian Ke Tujuh Belas Pancasila Way
0 Komentar

Pancasila menjadi alat kritik bagi proses kehidupan masyarakat dan negara. Pancasila tidak bisa menjadi alat kekuasaan untuk menindas. Nilai universal yang ada dalam Pancasila sama dan sebangun dengan nilai serta ajaran agama yang ada di Indonesia. Termasuk dengan nilai kearifan lokal yang menjadi fondasi dari Pancasila. Namun Pancasila tidak bisa menggantikan agama.

Pancasila memang ideologi terbuka yang memiliki nilai universal yang tak lekang oleh zaman. Sehingga Pancasila menjadi milik bersama dan ditafsirkan bersama tanpa harus terkotak-kotak. Karena milik bersama, maka tafsir Pancasila menjadi terbuka untuk diinterpretasikan. Hal ini -tafsir terbuka Pacasila, memperkaya tafsir, makna baru dan etik luhur dari nilai Pancasila. Tafsir terbuka tersebut sebangun nilai Bonum Utile yang ada dalam Pancasila yaitu nilai kegunaan yang bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Tafsir Pancasila tidak dimonopoli oleh satu institusi tertentu. Tentu dengan tidak melanggar nilai universal dari Pancasila.

Nilai-etik luhur Pancasila tersebut diejawantahkan dalam undang-undang dasar, berbagai peraturan hukum yang dibuat negara dan berbagai undang-undang yang diakui dan digunakan di negeri tercinta ini. Semua perangkat hukum tersebut satu tarikan nafas dengan nilai etik Pancasila. Kita bisa saja melihat satu peristiwa faktual dari kaca mata Pancasila. Hal itu berkaitan dengan nilai dan moralitas yang terkandung dalam sebuah peristiwa faktual tersebut. Sebagai rujukan nilai luhur dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Pancasila menjadi pintu masuk untuk mengukur sebuah tindakan, kebijakan, narasi, dan interaksi sosial tersebut memiliki nilai atau melanggar moral universal dari nilai Pancasila. Namun Pancasila tidak bisa menindak langsung tindakan, kebijakan, narasi dan interaksi sosial yang dilakukan masyarakat atau pemerintah. Undang-undang dan aturan hukum yang telah ada yang bisa melakukan tindakan tersebut. Inilah Pancasila way.

Baca Juga:Pengurus ICMI Subang Dilantik, Wabup: Kami Tunggu Ide SegarHari Kedua Operasi Gabungan, Satpol PP Jabar Edukasi Warga Pasar Cikopo dan KBI Purwakarta

Pancasila way adalah kerangka besar untuk berperilaku, bertutur, bertindak sekaligus alat kritik terhadap proses sosial, politik, ekonomi, pendidikan, dan budaya masyarakat serta pemerintah berdasarkan nilai luhur Pancasila. Pancasila way adalah keinginan untuk menjalankan nilai luhur Pancasila. Pembaca boleh menambahkan dan memiliki definisi sendiri. Atau bahkan tidak setuju dengan istilah Pancasila Way. Pancasila Way adalah nilai Bonum Delectable dari Pancasila, yaitu nilai Pancasila yang bersifat futuristik, bisa diimplementasikan dan kontekstual untuk semua zaman.

0 Komentar