Memperkuat Hubungan Ekonomi dan Sosial Budaya Indonesia Baru

Memperkuat Hubungan Ekonomi dan Sosial Budaya Indonesia Baru
0 Komentar

Dalam hubungan perdagangan RI-Peru, selama periode lima tahun terakhir (2014-2018), volume perdagangan RI-Peru tampak cukup fluktuatif. Pada tahun 2018, nilai perdagangan kedua negara sebesar US$278.57 juta dengan surplus perdagangan bagi Indonesia sebesar US$165.65 juta. Namun demikian, nilai perdagangan tersebut masih dibawah potensinya. Oleh karena itu, diharapkan inisiatif IPPTA dapat menjadi salah satu solusi untuk memperkuat hubungan perdagangan RI-Peru dengan saling membuka peluang bagi kedua negara untuk mengekspor produk unggulan masing-masing negara. Di satu sisi, Indonesia berpotensi untuk mengekspor minyak kelapa sawit, onderdil mobil, alas kaki, tekstil, karet alam, produk kayu, mebel, dan lainnya. Di sisi lain, Peru berpotensi mengekspor tembaga, tepung ikan, pakan ternak, anggur, gandum, dan pupuk ke Indonesia.

Selain itu, kedua negara juga terus berupaya mendorong peningkatan volume perdagangan bilateral dengan melakukan berbagai inisiatif seperti mendorong partisipasi sektor swasta dalam pameran dagang, kegiatan promosi dan pengenalan potensi ekonomi, dan kegiatan saling kunjung pengusaha kedua negara. Lebih lanjut, Indonesia dan Peru juga merupakan anggota badan dan forum kerjasama internasional seperti APEC, Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Gerakan Non-Blok (GNB) dan FEALAC yang dapat dimanfaatkan tidak hanya untuk memperkuat hubungan ekonomi, akan tetapi juga kerjasama sosial-budaya, pendidikan dan ilmiah.

Bicara dalam aspek sosiokultural, sangat penting untuk meningkatkan people to people contact melalui kerjasama sosiokultural, pendidikan, dan ilmiah. Penting untuk menghubungkan kerjasama dalam bidang budaya, ilmiah dan sosial, meningkatkan interaksi dan visibilitas lintas sektor, dengan penekanan pada inisiatif khusus untuk keuntungan langsung kedua negara. Kedua negara harus mengadopsi semangat “kerjasama koperasi”, yang berarti menanamkan semangat kerjasama di tengah-tengah dunia yang kompetitif di era milenium ini.

Baca Juga:Kolaborasi Barista dan Penikmat Kopi, Memperkuat Komunitas KopindetityMusim Panas, Warga Diimbau Jaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Akhir kata, baik Indonesia dan Peru saat ini tengah berada dalam situasi ketidakpastian perekonomian global yang berdampak pada perlambatan perekonomian dunia, sehingga keduanya perlu melakukan serangkaian inisiatif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi mereka dan IPPTA dapat menjadi salah satu solusi dalam mengantisipasi tantangan ekonomi saat ini. Kedua negara telah merampungkan Joint Study Group IPPTA pada tahun 2016, namun hingga saat ini perundingan perdagangan belum terlaksana.

0 Komentar