Menyoal Isu Radikalisme di Kota Pangkal Perjuangan

Menyoal Isu Radikalisme di Kota Pangkal Perjuangan
0 Komentar

Oleh: Yuyun Suminah, A.Md

Aktivis Muslimah Karawang

Kota Pangkal Perjuangan sebutan lain untuk Karawang. Pasalnya, Karawang mempunyai nilai historis untuk kemerdekaan bangsa ini. Peristiwa persiapan kemerdekaan Indonesia di Rengasdengklok menjadi salah satu bukti dari aktivitas perjuangan kemerdekaan.

Kota pangkal perjuangan ini pun tak luput dari isu paham radikalisme, seperti kita ketahui radikalisme ramai diperbincangkan oleh pemerintah pusat bah “kacang goreng” yang telah siap untuk dijajakan. Isu radikalisme seolah menjadi proyek utama kabinet Indonesia Maju jilid II. Bahkan presiden sendiri meminta kepada Menkopolhukam dan menteri agama untuk menangani masalah radikalisme ini. Walhasil, pemerintah daerah pun diintruksikan untuk ikut menangkal penyebaran isu tersebut.

Di Karawang sendiri pemerintah daerah melalui bupati Cellica Nurrachadiana dalam menangani isu radikalisme ini telah dilakukan diberbagai kalangan. Mulai dari kalangan mahasiswa seperti melakukan forum diskusi dengan menggandeng para mahasiswa dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), untuk sama-sama menangkal isu radikalisme di lingkuang kampus masing-masing. Forum diskusi ini juga dihadiri oleh Kapolres Karawang AKBP. Slamet Waloya. (Karawangkab.go.id)

Baca Juga:Jelang Natal dan Tahun Baru, Tim Gabungan Sidak ke Lapas SubangCatatan 1 Tahun Jimat Akur, ASN Wajib Pahami Visi Misi

Tak hanya para kalangan mahasiswanya para pelajarpun ikut diberikan penyuluhan terkait isu tersebut, seperti yang dilakukan oleh Kasat Binmas AKP Marsono memberikan pembinaan mengenai penanggulangan paham radikalisme dengan meningkatkan kesadaran dan partisipasi kepada pelajar di dua sekolah yaitu di SMAN 5 Karawang dan SMKN 1 Karawang. (Dejurnal.com).

Pemerintah daerah tidak mencukupkan hanya dikalangan mahasiswa dan pelajar saja yang mendapatkan penyuluhan terkait isu radikalisme ini. Pusat berkumpulnya umat Islam untuk melakukan ibadah dan kajian pun tak luput dari pengawasan. Beberapa mesjid seperti Mesjid Al-jihad, Mesjid At-Taubah dan mesjid dibeberapa wilayah di Pangkalan Loji pun disambangi oleh Jajaran Sat Binmas Polres Karawang. (Dejurnal.com).

Selain mesjid pusat kajian ibu-ibu seperti Majlis Ta’lim pun menjadi sorotan penyebaran isu radikalisme. Depag Karawang meminta seluruh Majlis Ta’lim mendaftarkan Majlis Ta’limnya dan akan menyeragamkan materi kajiannya guna menghindari dari isu tersebut.

Upaya-upaya pemerintah daerah tersebut dilakukan atas intruksi dari pemerintah pusat artinya pemerintah pusat telah berhasil “menggoreng” proyek ini sampai ke daerah.

0 Komentar