Muhammadiyah di Ruang Virtual

0 Komentar

Ini merentang dari khotbah-khotbah yang beredar melalui media audio. Video berisi materi-materi keagamaan bagi anak-anak sehingga orang tua dapat mempergunakannya pada saat tidak ada sekolah keagamaan atau setidaknya sebagai alternatif bagi mereka.

Merentang dari “mufti media” yang menyampaikan saran-saran keagamaan audio visual dan virtual hingga saran-saran psikologi dan sosial, yang menawarkan berbagai teks-teks keagamaan utama melalui hagiografi dan buku pedoman untuk menyaring berita-berita dan pandangan-pandangan mutakhir.

Ini menandakan bahwa media dan media baru kini menjadi wilayah baru bagi kontestasi antara berbagai kepentingan, termasuk di dalamnya perebutan wacana dan opini publik di kalangan kelompok-kelompok Islam yang tumbuh.

Baca Juga:Pengawas TPS Ikuti Test Wawancarafokus Layani Masyarakat Kades Sukasari Siapkan Mesin Sedot Saat Sulit Air

Dalam konteks ini, Muhammadiyah sesungguhnya sadar pentingnya peran media baru dalam ranah kontestasi wacana sekaligus praksis gerakan. Sayangnya, Muhammadiyah belum dapat berbuat banyak merespons masalah ini dalam banyak ranah aktivitas keagamaan dan nonkeagamaan.

Muhammadiyah masih belum cukup progresif dalam memanfaatkan dunia maya, big data atau mahadata, dan bahasa milenial untuk menyajikan konten dakwah dan aktivitas lainnya serta pembuatan kebijakan dan agenda.

Kosmopolitan
Karena itulah, Muhammadiyah perlu menyusun strategi pemanfaatan media baru sebaik mungkin untuk terus menjadi daya dukung penyebaran gagasan dan praksis sosial moderasi Islam di tengah-tengah pergulatan ideologi dan globalisasi yang makin gencar.

Muhammadiyah mesti melakukan upaya-upaya ekstensifikasi dalam hal pendayagunaan berbagai jenis media (audio-visual-virtual) yang mungkin untuk diseminasi gagasan dan gerakan.

Muhammadiyah juga niscaya melakukan intensifikasi dalam arti memaksimalkan dan mengoptimalkan media yang sudah ada untuk membangun citra gerakan sebagai gerakan Islam yang paling menarik dan progresif di antara berbagai gerakan Islam yang bermunculan.

Tidak kalah pentingnya, Muhammadiyah juga mesti mewaspadai kekuatan-kekuatan lain yang sengaja memanfaatkan media internal maupun eksternal untuk menenggelamkan citra Muhammadiyah di mata umat Islam, bangsa, dan dunia.

Kini saatnya pula Muhammadiyah dengan perspektif kosmopolitan tampil sebagai organisasi yang bergerak di wilayah global dengan memanfaatkan jaringan komunikasi dan informasi kontemporer dan menjadi alternatif bagi gerakan Islam global yang berwajah moderat, humanis, dan berkeadaban.(*)

Laman:

1 2 3
0 Komentar