Nasib Benny

Nasib Benny
0 Komentar

Tidak ada lagi harga saham yang lebih rendah dari itu. Itulah saham asfalasafilin.

Hitung sendiri berapa ratus miliar uang Jiwasraya hilang.

Saya bukanlah pengamat pasar modal. Juga tidak pernah beli saham di bursa –sejak tahun 1999. Sejak uang saya habis terbakar di bursa saham –akibat krisis moneter terberat dalam sejarah Indonesia. Yang sampai membuat Presiden Soeharto lengser.

Mungkin justru ada pembaca yang tahu, ada apa dengan Henson saat itu. Kok sahamnya terjun bebas seperti itu.

Baca Juga:Polisi Robohkan Rumah WargaKorban Banjir Dapat Pengobatan Gratis

Betul-betul terjun bebas. Hanya dalam hitungan jam. Di sekitar hari pergantian presiden tahun 2014 itu.

Ternyata tidak hanya politik yang memanfaatkan ‘masa transisi’ melainkan juga para pemain saham.

Begitulah jadinya.

Sepanjang yang diberitakan media, hanya dua jenis transaksi itu yang terkait dengan Benny –MTN dan beli saham.

Yang MTN, katanya, sudah dilunasi empat tahun lalu. Yang untuk beli saham ya sudah terkubur secara sah di jurang penggorengan itu.

Kalau benar MTN itu sudah dilunasi empat tahun lalu, jangan-jangan justru di sini lucunya: uang untuk melunasi utang ke Jiwasraya itu memakai uang Jiwasraya yang untuk membeli saham itu.

Kalau benar begitu, sungguh luar biasa lihainya.

Apalagi kalau ia sendiri yang bisa membuat harga saham naik dan harga saham turun.

Tapi belum tentu seperti itu. Kita tunggu hasil pengusutannya.

Benny sendiri bukan sosok yang misterius. Bukan orang yang sembunyi-sembunyi. Ia orang yang selalu yakin langkahnya tidak melawan hukum.

Baca Juga:Over Kapasitas, Lapas Subang Perketat PenjagaanSempat Viral, TKW Diduga Disiksa

Misalnya saat Benny mengumpulkan uang dari publik. Yang juga mencapai ratusan miliar rupiah. Yang kemudian diperiksa OJK. Dan dinyatakan melanggar.

Benny tenang saja. Memang ia lantas menghentikan pengumpulan dana itu. Dan hanya membayar denda.

Tapi seandainya perkara ini sampai ke ranah hukum pun ia sangat siap –dengan dokumen yang bisa dianggap tidak melanggar hukum.

Bisa saja ada dokumen transaksi yang disiapkan di balik proses pengumpulan dana itu. Misalnya bisa saja disiapkan dokumen jual beli tanah. Bisa saja secara resmi mereka itu bukan ‘menempatkan uang’. Tapi pembeli kapling tanah. Tanahnya ada –setidaknya di layar komputer.

0 Komentar