Pojokan 185, Integritas

Pojokan 185, Integritas, Kang Marbawi
Pojokan 185, Integritas, Kang Marbawi
0 Komentar

Pojokan 185, Integritas

Soal bicara itu paling mudah. Tapi soal melaksanakan apa yang dibicarakan itu persoalan lain.

Orang bisa berkelit dari pembicaraan. Kelitan paling halus, adalah “saya khilaf”.

Memang soal khilaf adalah urusan dasar dari sifat manusia.

Tapi juga ada khilaf yang menjadi alat berkelit dari tak satu padunya ucapan dan perbuatan.

Baca Juga:Penjualan Meningkat, Ini Upaya PLN Listriki Sektor Bisnis dan Industri Sepanjang Tahun 2023Advokasi Beragama Kuatkan Kerukunan Kehidupan Beragama di Sekolah

Soal lain yang sulit dan sering dikeliti oleh orang adalah soal kesempatan.

Ketika tak punya kesempatan, orang akan bicara dengan gampang bin berbusa, soal apa pun terkait menjaga integritas.

Pojokan 184, Mendengarkan

Disinilah senyatanya kualitas seseorang. Dan sungguh tak mudah soal menjaga integritas.

Konteks dibirokrasi, integritas berhadapan dengan loyalitas kepada pimpinan.

Loyalitas yang kadang menabrak nurani dan kepatutan. Dimana harus berdiri, antara loyalitas dan mempertahankan integritas.

Pilihan yang punya resiko. Toh pada akhirnya, pada kehidupan, orang mencari aman dan selamat.

LIHAT JUGA: Pojokan 183, Jaro Pulung

Orang membuat batas integritas pada konteks yang bisa dilakukan.

Sebab, bukan hanya soal loyalitas, keteguhan diri sendiri juga dipersoalkan manakala ada kesempatan untuk melakukan sesuatu tak patut.

Lihatlah ketika kita sendiri, kita bisa jujur atau memunggungi nurani.

Godaan paling kasat mata pada soal integritas adalah keinginan yang selalu membuncah setiap saat.

Mobile Billboard, Iklan Serbaguna yang Sangat Efektif

Baca Juga:Pojokan 184, MendengarkanPelatihan Advokasi Kebijakan dan Program Moderasi Beragama di Sekolah 2023

“Padahal hidup akan memberikan segala, pada barang siapa yang tahu dan pandai menerima”.

Begitu kata Pramoedya Ananta Toer di Novel Bumi Manusia.

Keeberterimaan pada keadaan melahirkan laku kesederhanaan. Kesederhanaan adalah kejujuran.

Kejujuran pada nurani dan kemanusiaan.

LIHAT JUGA: Pojokan 182, Sang Calon

Semua manusia yang memiliki nurani pasti tak menerima ketakjujuran, penindasan dan segala hal yang merusak nilai kemanusiaan.

0 Komentar