The Power of “Pemantik” Strategi Pembelajaran Berpusat pada Murid

The Power of “Pemantik” Strategi Pembelajaran Berpusat pada Murid
0 Komentar

Seorang guru dengan segala kelebihan dan kekurangannya ternyata memiliki peran yang luar biasa untuk mengubah pola belajar siswa. Selanjutnya “pemantik” ini saya uji coba pada pembelajaran geografi di kelas jenjang yang menjadi tanggungjawab penulis.

Pemantik yang penulis gunakan disesuaikan dengan materi ajar pada saat penulis mengajar. Misalnya pada materi atmosfer (Lapisan Udara yang menyelimuti bumi) menggunakan kalimat pemantik berupa kalimat tanya sederhana misalnya “apa yang kamu ketahui tentang atmosfer?. Atau dengan pemantik berupa gambar lapisan atmosfer yang ditayangkan melalui Layar LCD kelas atau juga dengan menggunakan video singkat tentang fenomena yang terjadi di atmosfer. Selanjutnya guru mendorong siswa untuk mengamati atau berpikir kritis. Kemudian membuka ruang diskusi yang dipandu oleh guru. Guru pada kasusu ini tidak memberikan materi kepada siswa tetapi mendorong siswa untuk berpikir dan menyampaikan pendapatnya secara lisan dengan bahasa yang dikuasai siswa. Walaupun pendapat siswa belum sepenuhnya berbasis konsep yang jelas, namun, anak sudah memiliki keberanian untuk mengungkapkan gagasannya di hadapan guru dan teman di kelas.. Pada awalnya siswa kurang percaya diri untuk menyampaikan pendapat. Sistematika menyampaikan pendapatpun juga belum baik. Misalnya siswa belum sepenuhnya mampu menyusun kata . Disinilah peran guru untuk mendorong siswa agar lebih berani untuk menyampaikan idenya.

Siswa siswi yang biasanya lebih banyak mendengar dari guru berubah menjadi siswa yang aktif untuk memberi pendapat. diluar dugaan, siswa mulai aktif untuk menyampaikan pendapatnya Pada tataran selanjutnya, pemantik ini menjadi tema untuk diskusi kelompok, hasil diskusi kelompok untuk dipresentasikan di hadapan siswa dan guru dengan media presentasi yang dipilih oleh masing-masing kelompok siswa.

Baca Juga:Pentingnya Refleksi dalam PembelajaranNetizen, Peserta Didik dan Keadilan

Setiap pembelajaran memiliki tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan pembelajaran selain memahami materi dengan konsep yang jelas juga mendorong anak agar bernalar kritis, kreatif dan kolaboratif. Di akhir pembelajaran guru membuka ruang refleksi untuk mengetahui seberapa banyak pengetahuan baru yang diperoleh oleh siswa dan mengetahui dampak dari perubahan pola belajar pada siswa. Serta untuk mengetahui keberhasilan tujuan pembelajaran.

0 Komentar