Produktivitas Padi Turun 6,6 Persen, Harga Beras di Subang Melambung

Produktivitas Padi Turun 6,6 Persen, Harga Beras di Subang Melambung
0 Komentar

SUBANG – Lonjakan harga beras di berbagai pasar tradisional di Kabupaten Subang telah mendorong Badan Urusan Logistik (Bulog) Subang untuk melaksanakan operasi pasar murah.

Kenaikan harga tersebut terutama dipicu oleh faktor pasokan yang berkurang di tingkat petani.

Susi, seorang pedagang beras di Pasar Rakyat Terminal Subang, mengungkapkan bahwa harga beras telah naik sejak tiga hari yang lalu, dengan kenaikan mencapai Rp500 hingga Rp1000 per kilogram. Ia menjelaskan bahwa pasokan beras dari petani berkurang dan ditambah lagi dengan kenaikan harga.

Baca Juga:Ini Kesaksian Tetangga, Korban Pembunuhan di Pabuaran SubangCamat Pagaden Barat Ajak Warga Tanam Warung Hidup

“Berat jenis medium sebelumnya seharga Rp10 ribu, sekarang naik menjadi Rp11 ribu, dan untuk yang premium, dari Rp12 ribu menjadi Rp12.500,” ujar Susi.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Perdagangan (DKUPP) Kabupaten Subang, Lita Pelitiani, menjelaskan bahwa kenaikan harga beras di beberapa pasar tradisional Kabupaten Subang disebabkan oleh penurunan gabah di tingkat petani. Pihaknya telah melakukan survei pasar dan menyatakan bahwa pasokan beras masih cukup aman meskipun harga mengalami kenaikan.

Pimpinan Cabang Bulog Subang, Ramizon, mengumumkan bahwa operasi pasar murah (OPM) telah dilakukan di berbagai titik di Kabupaten Subang untuk menstabilkan harga beras. Namun, Bulog juga terus berupaya untuk menyerap hasil panen petani yang saat ini sedang berlangsung.

Tidak hanya itu, dampak El Nino juga telah berdampak pada produktivitas pertanian di Kabupaten Subang. Dinas Pertanian Kabupaten Subang mengklaim bahwa tingkat produksi pertanian, khususnya padi, mengalami penurunan akibat kurangnya pasokan air akibat El Nino. Dalam setahun terakhir, tingkat produksi turun dari 7,2 persen menjadi 6,6 persen. (ygo/ded)

0 Komentar