“Ruang Lingkup dan Kedudukan Filsafat Ilmu”

"Ruang Lingkup dan Kedudukan Filsafat Ilmu"
0 Komentar

Oleh: Asep Fey Faizan

Ketika membicarakan ilmu pengetahuan, kita sering menemukan banyak pertanyaan tentang dasar-dasar pengetahuan ilmiah. Filsafat ilmu muncul sebagai lentera penuntun yang mengarahkan kita dalam menyelami kompleksitas dan esensi pengetahuan ilmiah itu sendiri. Pembahasan ruang lingkup dan posisi filsafat ilmu tidak hanya mendalam tetapi juga sangat relevan dalam memahami dasar-dasar pengetahuan kita.

Sebagai subdisiplin filsafat, tujuan filsafat ilmu tidak hanya untuk melacak sejarah penemuan ilmiah atau menjelaskan metodologi eksperimental. Lebih jauh lagi, filsafat ilmu mempelajari aspek-aspek filosofis yang membentuk fondasi pengetahuan ilmiah saat ini. Welhendri Azwan Muliono (2019:20) menyatakan bahwa Studi filsafat ilmu tidak hanya berfokus pada “nilai epistemik” tetapi juga mengarahkan perhatian pada aspek etis dari pengembangan ilmu pengetahuan, yang meluas ke dimensi budaya untuk menangkap tidak hanya utilitas atau kegunaan pengetahuan, tetapi juga signifikansinya bagi kehidupan manusia. Dengan demikian, kita memasuki wilayah refleksi kritis terhadap fondasi pengetahuan yang telah kita bangun dan kembangkan.

Selanjutnya kita akan menggali ruang lingkup dan kedudukan filsafat ilmu, tidak hanya dilihat sebagai representasi pengetahuan, tetapi juga membentuk dan mendefinisikan perjalanan pengetahuan itu sendiri. Tidak hanya mempertimbangkan perspektif historis filsafat ilmu, tetapi juga sebagai bagian inheren dari kerangka kerja konseptual yang membentuk pemikiran kita, melakukan penelitian, dan menafsirkan temuan penelitian.

Baca Juga:Urgensi Assesmen Diagnostik dalam PembelajaranTantangan Biaya Pendidikan di Sabah: Sumbangan Pemerintah yang Besar, Namun Kesadaran Masyarakat Masih Rendah

Pengertian Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu adalah bidang studi filosofis yang mempelajari teori dan metode ilmu pengetahuan. Menurut Jujun S. Suriasumantri (2009:33) bahwa “Filsafat lImu merupakan bagian dari epistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakekat ilmu (pengetahuan ilmiah)”. Berdasarkan pendapat tersebut Filsafat ilmu berusaha untuk memahami esensi, metode, dan sifat ilmu pengetahuan secara menyeluruh. Ini dapat termasuk menganalisis dasar-dasar ilmu pengetahuan, mempertimbangkan bagaimana ilmu pengetahuan berkembang, dan mendiskusikan pertanyaan filosofis khusus yang terkait dengan bidang ilmu pengetahuan.

Carlos Ulises Moulines berpendapat “philosophy of science as a discipline whose epistemology is primarily interpretive rather than prescriptive or descriptive a theorization about theorizations” (Lombardi dkk, 2020). Berdasarkan pendapat tersebut, Fokus filsafat ilmu lebih pada bagaimana cara memahami ilmu pengetahuan bekerja dan merinci teori-teori yang mendasarinya daripada memberikan aturan atau deskripsi tertentu tentang bagaimana ilmu pengetahuan seharusnya beroperasi. Pernyataan ini menunjukkan bahwa peran utama filsafat ilmu adalah menginterpretasikan epistemologi ilmiah. Dalam hal ini, filsafat ilmu berperan penting dalam membangun fondasi pemahaman kita tentang sifat dan tujuan pengetahuan ilmiah, proses di mana pengetahuan ilmiah diperoleh, dan bagaimana pengetahuan dapat diinterpretasikan. Dengan menggunakan pendekatan interpretatif, filsafat ilmu membantu memperluas pemahaman tentang sifat dan tujuan pengetahuan, memberikan perspektif kritis terhadap asumsi-asumsi mendasar, dan memperluas perspektif kita.

0 Komentar