Wakil Ketua DPRD Kota Bandung, Edwin Senjaya Terima Audiensi Pemuda Pengawas Kebijakan Publik

Wakil Ketua DPRD Kota Bandung, Edwin Senjaya Terima Audiensi Pemuda Pengawas Kebijakan Publik
TERIMA AUDIENSI: Wakil Ketua DPRD Kota Bandung Edwin Senjaya menerima audiensi Pemuda Pengawas Kebijakan Publik, di Ruang Bamus DPRD. ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

KOTA BANDUNG-Wakil Ketua DPRD Kota Bandung Dr. H. Edwin Senjaya, S.E., M.M., menerima audiensi Pemuda Pengawas Kebijakan Publik (PPKP), di Ruang Bamus DPRD, belum lama ini.
Edwin Senjaya mengapresiasi kehadiran PPKP sebagai wujud kepedulian kepada pembangunan Kota Bandung. DPRD Kota Bandung, sambungnya, menyambut baik peran serta setiap pihak yang bersedia mengawal dan menjaga Kota Bandung.

“Karena kota ini tidak bisa hanya dibangun atas dasar peran pemerintah atau dewannya saja. Tetapi perlu kolaborasi dengan berbagai pihak, yang sekarang kita kenal dengan pentahelix,” kata Edwin lewat rilisnya, Kamis (19/10).

Unsur pentahelix ini, lanjutnya, meliputi pemerintah, masyarakat atau komunitas, akademisi, pengusaha, serta media. “Kalau semua unsur ini bersinergis, insyaallah pembangunan Kota Bandung sesuai harapan,” ujarnya.

Baca Juga:Polres Selidiki Dugaan Korupsi Hibah Sapi di Desa Cidahu PurwakartaPT CSI Diminta Pindah Kawasan, DPRD Karawang Desak Pemkab Evaluasi

Edwin menjelaskan terkait masalah sampah di Kota Bandung yang sejatinya merupakan bom waktu. Peristiwa kebakaran TPA Sarimukti telah diingatkan oleh kejadian TPA Leuwigajah 2005 silam.

Akibatnya, masalah muncul sebagai pengulangan. Sama halnya dengan masa 2005, kini Kota Bandung memberlakukan status darurat sampah.

Edwin menjelaskan, program Kang Pisman tentu akan membantu mengurangi sampah, tetapi tidak akan menyelesaikan produksi 1.500 ton sampah setiap hari yang dihasilkan di Kota Bandung.

Perlu dipertimbangkan solusi alternatif lainnya. Salah satunya Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang telah diproyeksikan sejak era Wali Kota Bandung Dada Rosada.
“Beberapa tahun lalu dewan sudah bersepakat dengan Pemkot Bandung harus memiliki PLTSa. Kota-kota maju di dunia sudah menggunakan teknologi itu. Bandung juga sudah ada perda khusus itu,” ucapnya.

PLTSa ini, kata Edwin, akan dilanjutkan, tetapi dewan ingin mencermati kembali analisis tekonologinya. Teknologi yang ditawarkan di era Dada Rosada sudah tidak aktual dengan kondisi terkini.

“DPRD ingin mencari yang lebih ramah lingkungan dan lebih modern. Saya berharap pada 2024 siapapun pemimpinnya harus melanjutkan ini,” katanya.

Soal pengangguran yang menjadi masalah selayaknya kota-kota metropolitan juga dijelaskan Edwin. Dirinya berharap sektor penyerapan tenaga kerja ini terus ditingkatkan.

Baca Juga:Polsek Tegalwaru Karawang Salurkan 5.000 Liter Air Bersih untuk WargaPolres dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang Bentuk Satgas Atasi Kenakalan Remaja

Dirinya juga melihat dinas-dinas sudah menyelenggarakan pelatihan hard skill dan soft skill supaya warga Bandung memilliki keahlian. Setelah pandemi, timbul masalah ekonomi setelah didera masalah kesehatan.

0 Komentar